Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penulis Pakai Nama Pena? Pertimbangkan Bahasa dan Pembaca!

4 Oktober 2016   17:22 Diperbarui: 5 Oktober 2016   05:21 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi saya pribadi, penggunaan nama pena seperti dalam 2 capture tersebut menyusahkan pembaca.

Nah pembaca harus sebut mereka apa kalau ada saatnya berinteraksi dan membalas komentar? Untuk sering-sering menyebut dan menuliskan dua nama pena di atas bagi saya tidak mungkin. Karena rasis, nyeleneh dan terkesan merendahkan. Bagaimana mungkin membalas komentar dengan bilang:

"Iya, sepakat denganmu, Dasar Bego! Atau, 

"Terima kasih, Papua Israel"

Nah itu menyusahkan pembaca. Lagipula Papua kok disamakan dengan Israel, Piye, Jal?

Selain menyusahkan pembaca umum, nama-nama pena seperti capture di atas juga menyusahkan tim Konten Kompasiana, misalnya jika kebetulan ada tulisan dari nama-nama pada capture, yang dianggap layak masuk kurasi konten mingguan di Kompasiana, di mana admin akan menempatkan nama mereka, sementara akun official Kompasiana tidak mungkin memuat nama yang punya unsur rasis dan membodoh-bodohkan orang.

Nah iya kalau masih bisa dilacak nama asli si penulis, masih bisa disingkirkan itu nama pena. Tapi kalau tidak? Itu kan sama saja mengejek orang dan bikin repot. Bikin repot pembaca.

Di titik ini, penulis dengan nama pena yang "antah berantah" sudah mempermalu dirinya sendiri secara sukarela!

Sah-sah saja

Jika seorang penulis memilih menggunakan nama pena, tapi tolong pilih nama pena yang enak didengar, dibaca dan diucap. Pertimbangkan pembaca dan perhatikan bahasa.

Karena huruf dan kata-katamu bisa jadi sayapmu, kelak dia bisa menerbangkanmu atau membuatmu menukik tajam, contohnya sudah terlalu banyak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun