Seiring perkembangannya Kompasiana telah menjadi wadah menulis bagi orang-orang dengan beragam latar belakang, kepentingan dan profesi, di antaranya termasuk mahasiswa yang sedang menjalani kuliah dengan beragam tugas yang mengharuskan mahasiswa itu mengerjakan tugas-tugas kuliah yang berhubungan dengan tulis-menulis.
Dalam geliat eksistensinya yang nyaris 8 tahun di ranah dunia maya, Kompasiana telah dan terus menjadi tempat belajar dan latihan yang baik bagi mahasiswa. Salah satunya terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang mulai menulis di Kompasiana untuk kepentingan tugas kuliah.
Tidak jarang didapati, laman tulisan terbaru di web Kompasiana dipenuhi postingan mahasiswa yang memposting tugas kuliah dari kampusnya, tak hanya satu atau dua orang, namun nyaris satu angkatan pada momen tugas tertentu membanjiri Kompasiana dengan hiruk-pikuk tugas kampus.
Sebenarnya hal itu adalah contoh pembiasan yang baik di mana mahasiswa dilatih untuk mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan yang langsung akan dinilai oleh publik Kompasiana yang merupakan representasi masyarakat umum. Namun yang sering terjadi adalah para mahasiswa yang menulis di Kompasiana atas dasar tugas kuliah kurang memberi warna pada tulisannya.
Maksudnya?
Sering kali mahasiswa yang menulis di Kompasiana untuk satu momen tugas kuliah posting tumplek-plek dari mulai judul yang terlalu baku, sampai isi tulisan yang nyaris sama materinya antara 1 mahasiswa dengan mahasiswa lainnya.
Yang sering terjadi misalnya mahasiswa dari Kampus A bernama A memposting tulisan dengan judul Pengantar Ekonomi, selanjutnya berderet-deret mahasiswa satu angkatan dari kampus yang sama akan memposting judul yang kurang-lebih sama: "Tugas Pengantar Ekonomi" isinya juga tak jauh berbeda antara mahasiswa satu dengan yang lain.
Satu-satunya pembeda adalah nama dan digit NIM. Fenomena ini mencipta hiruk-pikuk di Kompasiana, terkadang juga menjadi ladang "uji sabar" bagi pembaca dan tim konten Kompasiana.
Adalah hal yang baik jika mahasiswa membiasakan diri berlatih mengasah daya pikir dengan jalan menulis di media warga seperti Kompasiana, namun akan lebih baik lagi jika:
1. Tulisan diberi judul yang berwarna
Bukannya menggurui atau mengajari menulis dengan font merah, maksudnya judul yang berwarna disini adalah judul yang mampu menarik pembaca umum.