Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berusia 54 Tahun, TVRI Tetap Unggul di Hati Pemirsa

25 Agustus 2016   08:40 Diperbarui: 25 Agustus 2016   21:06 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by website TVRI

Agustus 1962 menjadi titik lahirnya stasiun televisi pertama kita. TVRI yang saat itu dibanggakan sebagai penanda kemajuan bidang penyiaran di Indonesia.

24 Agustus 2016 kemarin adalah hari yang istimewa bagi TVRI. Tahun ini TVRI memasuki usia ke-54 tahun. Usia yang cukup matang, bahkan jika ia adalah manusia, di usia tersebut mestinya ia sudah menikmati kesuksesan secara finansial atau kesuksesan hidup yang jauh lebih baik. Bahkan bagi sebagian kalangan usia tersebut adalah saatnya menikmati hidup dengan karier yang bersinar dan kehidupan keluarga yang sudah mapan.

Melakukan siaran percobaan pertama pada 17 Agustus 1962, TVRI menyiarkan upacara kemerdekaan Indonesia yang ke 17 saat itu, setelahnya pada 24 Agustus 1962 TVRI resmi mengudara untuk kali pertama dengan menyiarkan langsung ajang olahraga Asian Games yang saat itu dihelat di Jakarta. Sejak saat itu tanggal 24 Agustus ditetapkan sebagai hari jadi TVRI.

24 Agustus 1962 stasiun televisi berslogan Saluran Pemersatu Bangsa itu siaran langsung untuk pertama kalinya. Kini lebih dari lima dasawarsa setelahnya, TVRI masih ada. Di usia yang menginjak tahun ke-54, TVRI dengan segala pasang surutnya masih mengudara, bertumbuh bersama Indonesia menjadi teman, melewati zaman dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Lalu bagaimana memandang usia ke-54 bagi sebuah stasiun televisi pertama di Indonesia itu? Apakah benar TVRI sedang memasuki masa 'pensiun', mundur teratur dari jagat pertelevisian nasional?

Ilustrasi by website TVRI
Ilustrasi by website TVRI
Tentang TVRI dari masa ke masa dengan segala pasang surutnya, rasanya banyak cerita mewarnai Indonesia, sebagian di antaranya bertebaran di Kompasiana, dari beberapa Kompasianer yang membagikan tulisannya, ada taburan optimisme tersirat dalam kata dan sekumpulan cerita yang tersaji di ranah Kompasiana. Nyala lilin untuk TVRI dari Kompasianer. Inilah intisarinya:

1. TVRI yang Semakin di Hati
Setelah beberapa kali melihat acara dari berbagai stasiun televisi, Andi Kurniawan semakin merasakan ternyata makin lama TVRI menjadi salah satu acara pilihan yang cukup menjanjikan. Di tengah berbagai acara TV yang karut marut, seperti sinetron, infotainment dan acara-acara yang dimaksudkan serius, seperti talkshow yang seringkali malah menjadi ajang perdebatan tanpa solusi, menurut Andi, TVRI hadir memberikan hawa sejuk. "Munculnya berbagai acara TVRI dengan gaya yang lebih natural, dingin dan elegan seolah menjadi semacam oase yang menyegarkan," Tutur Andi.

Masih menurut Andi, ada beberapa acara yang cukup menarik perhatian. Secara umum ada dua jenis acara yang berpotensi menjadi acara unggulan di TVRI, yaitu talkshow dan acara musik. Ada beberapa jenis acara talkshow baik yang serius mengenai politik, kebudayaan dan lainnya, acara santai seperti acara nostalgia seperti Kangenan, maupun acara yang berbau humor yang dipandu salah satunya oleh Budi pemusik itu. Lanjutnya. "Penampilan mereka cukup menarik dan profesional, jauh dari kesan formal dan kaku seperti yang menjadi kesan acara-acara TVRI jaman dahulu," imbuh Andi.

"Semoga TVRI semakin profesional dan menjadi media alternatif di tengah berbagai acara polutif yang menyesakkan mata dan dada," sepenggal harap warga biasa dan seorang pemirsa setia.

2. Bu, kok Masih Menonton TVRI?

Suatu hari di tahun 2015, rumah Enny Supardjono dikunjungi temannya, ada raut heran di wajah sang tamu ketika melihat Enny masih menonton TVRI, sang tamu kemudian bertanya kenapa Enny masih mau menonton TVRI?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun