Begitu Rozi yang saat itu bersama sang istri turun dari mobil, polisi meminta dia untuk melihat belakang mobil. Sementara itu polisi meminta istri Rozi untuk menginjak rem mobil. Ternyata, lampu rem belakang mati sebelah.
Tak berhenti di situ, seperti mencari-cari kesalahan polisi, langsung menunjuk ke roda depan kanan. Sambil menggesek-gesek permukaan ban, polisi mengatakan bahwa ban sudah mulai tipis dan memang benar ternyata ban mobil Rozi saat itu memang sudah harus diganti.
Polisi kemudian meminta SIM Rozi. Lantas Rozi tunjukkan SIM Indonesia. Ternyata tidak ada masalah, SIM negara asal diperbolehkan untuk jangka waktu satu tahun pertama tinggal di Inggris.
Dua polisi itu kemudian menanyai status Rozi dan kapan masuk ke Inggris sembari satu polisi mengecek data, yang satu lagi membantu Rozi mengganti ban serep.
Setelah semua data dinyatakan sesuai, dua polisi tadi mengembalikan SIM Rozi, legalah hati Rozi dan istri. Tidak ada tilang hari itu. Pasutri tersebut tak jadi kena tilang di negeri orang.
**
Melanggar lalu lintas apalagi sampai terkena tilang tentu bukan kejadian yang membuat senang. Itulah beberapa cerita Kompasianer yang pernah dan nyaris kena tilang di berbagai negara. Masing-masing negara memiliki prosedur tilang yang berbeda namun dengan satu tujuan yang sama: Menertibkan lalu lintas berkendara agar terhindar dari celaka.
**
Beberapa cerita tentang insiden tilang yang tertulis di Kompasiana dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk disiplin berkendara.
Jangan sampai kena tilang karena pasti hati tak tenang.
Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya. :)