- [caption caption="Ditilang Polisi (Sumber gambar: nyunyu.com)"][/caption]
Pernahkah Anda merasa kesal karena kena tilang polisi sebab motor Anda tak memiliki kaca spion? Mungkin di hari lain, mobil Anda ditilang hanya karena melewati garis batas putih di traffic light beberapa senti atau anda lupa membawa surat-surat bekendara saat ada razia ketertiban lalu lintas?
Anda tidak sendirian. Beberapa Kompasianer ini berbagi cerita tentang pengalaman mereka yang pernah dan nyaris terkena tilang di berbagai negara, bagaimana bisa terjadi dan seperti apa penyelsaian perkaranya? Mari intip ragam pengalaman berikut ini.
Suatu hari di tahun 2015, Ery Irawan menyerahkan iqamah ( KTP Arab Saudi) ke bagian HR di tempat Ery bekerja, untuk diperpanjang. Namun hari berikutnya Ery dipanggil kembali oleh HR, dan diberitahukan bahwa iqamahnya tidak bisa diperpanjang dikarenakan ada tunggakan denda yang belum dibayarkan, tepatnya denda akibat "trafic violation" alias pelanggaran lalu lintas.
Terkejut karena tidak ada SMS Trafic Violation masuk ke ponselnya, Ery membuka laptop dan masuk ke situs kementrian dalam negeri Arab saudi, untuk mengetahui secara detail mengenai pelanggaran tersebut. Karena biasanya setiap pelanggaran lalu lintas di Saudi, berdasarkan pengalaman teman yang terkena tilang sebelumnya, beberapa hari setelah pelanggaran tersebut biasanya akan masuk pesan singkat alias SMS ke nomor telepon genggam kita yang telah terdaftar, bahwa kita telah melanggar lalu lintas.
Namun, pada kasus Ery, ia tidak menerima SMS apa pun di Ponselnya, belakangan Ery tahu ternyata SMS tersebut dikirim ke ponsel anaknya yang kartu SIM nya terdaftar atas nama Ery.
Setelah masuk situs kementrian dalam negeri Arab Saudi, barulah Ery tahu kalau ia telah melanggar lalu lintas pada tanggal dan waktu serta tempat yang telah tertera pada situs tersebut dan dikenakan denda sebesar 300 SR untuk denda sebesar 300 SR, biasanya akibat melebihi batas kecepatan maksimal yang telah ditentukan. Pembayaran denda tilang pada akhirnya dibayarkan lewat ATM.
Selama Weedy Koshino tinggal di negeri sakura, menurutnya pengalaman paling menyedihkan adalah ketika harus berurusan dengan Polisi Jepang karena melanggar lalu lintas. Tapi karena pernah ditilang, setidaknya Weedy jadi sedikit paham tentang prosedur tilang yang berlaku di Jepang.
Menurut Weedy, prosedur tilang yang berlaku di sana jauh beda dengan proses tilang di Tanah Air.