Pada Desember Sembilan
Penantian merajuk pada tunggu
Dia berkisah perihal kapal
Yang menantang samudra tak jelas untuk dilayari
Hingga sekian hari
Kala angka kehilangan hitungan pasti
Pada Desember Sembilan
Seketika
Kesedihan menghamba
Lalu menyala-nyala dalam ingatanku
Puisi-puisi sepi bermain api
Lalu terbakar jadi abu
Pada Desember Sembilan
Tak ada lagi kamu dalam sajak ini, Manis
Yang ada hanya aku
Pemungut Kata
Yang mengutuki tulisannya sendiri
Sebab selalu biarkan tunggu tuk cipta fiksi
Tentang lukanya sendiri
Pada Desember Sembilan
Setiba satu Kesadaran
Menuntun pikiran
Memaklumi adanya
Tugas penyair memang mengakarabi sastra
Meramu diksi, merangkai aksara
Dan menuliskannya
Dari luka...
Yang pernah ia baca dan rasa:
Satu diantaranya:
Menyoal tunggu sekian lama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H