Mohon tunggu...
Syifa Alifiafirdausi
Syifa Alifiafirdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - fadz14

be a good one

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Who Is K-Popers

13 Desember 2021   10:00 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:53 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WHO IS KPOPERS?

Syifa Alifia Firdausi Az-zahra

 syifaalifia591@gmail.com

Di era digital seperti sekarang ini sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar kata K-pop. K-pop sendiri terlihat menarik dimata para penggemarnya yang biasa disebut K-popers. Membahas tentang K-pop dan K-popers mengingatkan kita pada pengaruh yang akan ditimbulkan. Indonesia sendiri merupakan salah satu base penggemar Kpop terbesar di dunia. K-popers terbesar Indonesia didominasi oleh para penggemar salah satu boy grup yang terkenal dengan nama BTS (Beyon the scane/ Bangtan sonyeondan). 

Hal yang menarik dari K-pop adalah para penggemarnya yang dianggap fanatik, mereka akan sangat totalitas dalam mencintai idola yang mereka bangga-banggakan. Kefanatikan yang mereka tunjukan itulah yang kadang menyebabkan mereka terjerumus pada perdebatan dengan mereka yang non-Kpop, atau bahkan tak jarang mereka berdebat dengan sesama K-popers yang berbeda idol grup. Disamping itu, berdasarkan pandangan psikologi para K-popers memiliki hati yang lebih hangat, mereka lebih peduli dengan orang lain, bahkan mereka memiliki cara berpikir yang berbeda.

Banyak yang bertanya apakah menjadi K-popers memiliki dampak positif atau negatif? Jika seorang K-popers yang membahas ini tentu saja mereka akan menjawab bahwa menjadi K-popers memiliki banyak manfaat positif, tapi tenang saja disini kita akan membahas tentang dampak positif dan negatif yang mungkin kamu miliki jika kamu menjadi seorang K-popers.

Yuk, Simak beberapa keuntungan yang akan kalian dapatkan dengan menjadi seorang Kpopers. 

  • Meningkatnya Kemampuan Berbahasa Asing 

Nah, seiring dengan adanya demam korea (koreanwave) para k-popers atau pecinta Korean pop sudah tak asing lagi dengan lagu-lagu yang berbahasa asing terutama berbahasa korea. Tak hanya mendengarkan lagu, mereka bahkan menonton film atau “Drakor” alias drama korea yang dibintangi oleh idol yang mereka gemari. Ditambah lagi fakta bahwa beberapa boy grup korea tak hanya merilis lagu berbahasa korea tapi juga merilis lagu dalam Bahasa inggris, jepang, bahkan mandarin.

  • Mengasah Bakat

Bagi para Kpopers yang memiliki bakat, kalian tak perlu bingung untuk menuangkan bakat. Para Kpopers yang senang nulis bisa banget nih menuangkan bakatmu melalui komunitas-komunitas K-popers yang tersebar di negara mu, seperti di Indonesia salah satu komunitas yang cukup terkenal adalah BAIA (BTS Army Indonesia Amino), didalam komunitas ini kamu akan mendapatkan banyak literasi bahkan kamu dapat menuangkan tulisanmu ke dalam blog yang terdapat pada situs web resmi BAIA.  Eits, tenang untuk para Kpopers yang memiliki bakat lain seperti dance, beryanyi, atau menggambar kalian bisa menuangkan bakat kalian dengan menguploadnya melalui youtube, fanart, atau media internet lainnya. Kalian juga bisa sharing dengan K-popers lain yang memiliki bakat yang sama.

  • Menambah Penghasilan

Banyak K-popers yang menjadi wirausahawan diusia mudanya, manfaat sekaligus menjadi peluang bisnis ketika kalian menjadi k-popers adalah dengan menjual album, poster, lighstick, atau aksesoris-aksesoris lain yang berhubungan dengan K-pop. kalian bisa meraup untung besar loh… ditambah lagi dengan berkembangnya teknologi kalian bisa membuka toko online dan lain sebagainya.

  • K-Pop Membuatmu Banyak Relasi Hingga Ke Mancanegara

Demam korea (Koreanwave) tak hanya dirasakan oleh para masyarakat indonesia saja, tapi juga dirasakan oleh masyarakat seluruh dunia. menjadi seorang K-popers akan membuat kalian berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia. bahkan tak jarang kita menemukan komunitas-komunitas yang di dalamnya menggabungkan para K-popers dari berbagai belahan dunia.

  • Jauh Dari Kenakalan

Begitu banyak generasi muda yang sudah terjerumus pada pergaulan bebas bahkan tak jarang terjerumus pada narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya. Para K-popers biasanya tidak tertarik dengan pergaulan bebas, narkoba, atau bahkan obat-obatan terlarang, sebab para K-popers memiliki dunia mereka sendiri. Mereka lebih suka di rumah, memegang handphone dan menonton film/Drama Korea, menonton Mv idol mereka, atau bahkan hanya sekedar mendengarkan lagu yang baru rilis dari idol mereka, sambil membantu kedua orang tua tentunya he…

Eits, jangan senang dulu disamping adanya sisi positif, menjadi seorang K-popers bisa memiliki sisi negatif juga loh…. Jika kalian terlalu berlebihan tentu saja akan menimbulkan dampak negatif, oleh karena itu menggemari sesuatu juga harus tetap ada batasannya ya… 

yuk, simak sisi negatifnya di bawah ini.

  • Terlalu mencintai idola dan menjadi protektif terhadapnya

Sering sekali kita dengar dengan istilah BIAS (Being Inspired and Addicted to Someone). para K-popers akan merasa mereka memiliki idolnya, bahkan terkadang mereka akan mengatakan “bias is mine” atau “idolaku adalah milikku. Jadi, terkadang mereka akan merasa bahwa aku mencintai idolaku dan tidak ada yang boleh memilikinya selain aku. Terkadang mereka lupa bahwa idolanya pun adalah seorang manusia dan memiliki kehidupannya sendiri. Mereka tidak suka jika idolanya menjalin hubungan dengan orang lain. Tidak sedikit K-popers yang meninggalkan idolanya, menyakiti dirinya, atau bahkan bunuh diri ketika tahu bahwa idolanya memiliki hubungan dekat dengan orang lain. So, inget ya... mencintai seorang idola boleh tapi harus tahu batasan.

  • Boros Dalam Keuangan

Sebenarnya para K-popers itu sangat royal terhadap bias/idolnya, namun terkadang keroyalan itu yang menyebabkan mereka boros. Mereka akan sangat senang membeli barang-barang yang berhubungan dengan idol mereka seperti Photocard, lighstick, album, atau bahkan tiket konser yang harganya cukup fantastis. menjadi K-popers dan mendukung idolmu itu sangat bagus tapi harus tahu kemampuan dan prioritasmu yah…

  • Terjebak Dalam Khayalan Dan Dunia Kehidupan Sendiri

Tak dapat dipungkiri menjadi seorang Kpopers dapat menyebabkan kita menjadi seseorang yang mencintai dunia sendiri dan tidak terlalu menyukai dunia luar. Para K-popers akan lebih senang dengan menonton film/drama korea dan menghabiskan puluhan episode atau menonton streaming music dan video ketimbang keluar rumah. Mereka juga sering terjebak pada khayalan-khayalan konyol seperti “Andai saja ketika aku datang ke konser idolku melamarku di atas panggung” atau “bagaimana jika aku bertemu dengan idolku lalu kami saling mencintai” dan lain sebagainya. Ingat yah k-popers... berkhayal memang boleh namun kalian juga harus kembali pada kehidupan nyata yang sebenarnya.

  • Sering Lupa Waktu Dan Tertuda Dalam Mengerjakan Tugas

Terlalu asyik menonton film/drama korea juga tidak bagus loh… para K-popers sering kali lupa waktu bahkan terlambat mengerjakan tugas. Biasanya mereka akan mengatakan “satu episode aja gapapa kali yah…” atau “liat sebentar boleh lah” namun pada kenyataannya jika sudah nonton drakor atau streaming MV mereka akan menonton terus hingga akhirnya lupa waktu bahkan lupa mengerjakan tugas. 

  • Menciptakan Permusuhan

Jangan salah, menjadi seorang K-popers juga dapat menyebabkan permusuhan. Fanswars atau biasa disebut dengan perang sesama fans juga sering terjadi dalam dunia per K-popan. Biasanya para K-popers akan mengagung-agungkan idol mereka masing-masing, bahkan mereka menganggap bahwa idola merekalah yang paling bagus dan tidak berhak untuk disalahkan apalagi di rendahkan. Hal ini juga merupakan salah satu pemicu terjadinya pertengkaran antar sesama Kpopers. Pertengkaran ini sering terjadi di dunia maya, namun tak jarang juga terbawa hingga dunia nyata.

Menjadi k-popers atau seorang penggemar Korean-pop merupakan suatu hal yang menarik dan menyenangkan, namun jangan terlalu berlebihan dan harus tahu batasan. Disamping memiliki sisi positif menjadi seorang K-popers juga ada sisi negatif yang harus kita hindari.

Syifa Alifia Firdausi Az-Zahra, Mahasiswa UIN Banten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun