Mohon tunggu...
Syifa A. Putriyansyah
Syifa A. Putriyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca; Menulis; Menyimak; Dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Book

Alam dalam Lambang Puisi Ko Hyeong Ryeol

20 Juni 2023   19:37 Diperbarui: 20 Juni 2023   19:47 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumbhttps://ebooks.gramedia.com/id/buku/ikan-adalah-pertapaer gambar

Identitas Buku

Judul Buku:       Ikan Adalah Pertapa
Pengarang:       Ko Hyeong Ryeol
Penerjemah:    Kim Young Soo & Nenden Lilis Aisyah
Penerbit:           Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Tahun Terbit: Mei 2023 (Cetakan Pertama)
Tebal:                 xxiii + 282 Halaman 

     Ikan Adalah Pertapa merupakan buku antologi puisi yang memiliki 60 buah puisi karya Ko Hyeong Ryeol yang merupakan penyair kenamaan Korea Selatan. Antologi puisi ini terdapat empat bagian, dimana masing-masing dari bagiannya memiliki 15 buah puisi dengan tema dan judul yang berbeda. Pada bagian pertama memiliki judul "Bagai Kenangan Milik Cahaya yang Sangat Dekat", bagian kedua berjudul "Biseondae dan Puisi Prosais", bagian ketiga mempunyai judul "Gerombolan Manusia Debu", dan bagian empat adalah "Adanya Kenyataan Belum Terbongkar". Buku ini memiliki berbagai tema di dalamnya, seperti isu-isu politik, masalah sosial, budaya, dan juga permasalah-permasalahan yang mencerminkan negara asalnya, yaitu Korea Selatan. Maka, buku ini merupakan kumpulan puisi dua/dwibahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Korea.

     Ko Hyeong Ryeol merupakan seorang penyair yang lahir di pantai utara kota Sokcho, Provinsi Gangwon, Korea pada tanggal 8 November 1954. Dia memulai debutnya di dunia sastra melalui "Chuangtzu" di majalah sastra Hyundaemoonhak. Buku kumpulan puisi pertamanya terbit pada tahun 1985, dengan judul Perkebunan Semangka Puncak Daechong. Kemudian setelah itu, dia dengan aktif menulis beberapa buku kumpulan puisi lainnya. Selain aktif dalam dunia kepenulisan, Ko juga memegang jabatan adjunct professor di Jurusan Kreasi Seni dan Sastra Myongji College, manajer editor Changbi, ketua Bagian puisi untuk Writers Association of Korea (mengundurkan diri pada tahun 2015), CEO The Poet Society of Asia, anggota editor untuk Daesan Munhwa, dan editor untuk Hyundae Sihak.

     Latar belakang pengarang merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri pengarang itu sendiri atau sekitarnya yang mempengaruhi gaya maupun bahasan yang ada dalam sebuah karya. Begitu pula dengan puisi-puisi karangan Ko Hyeong Ryeol, dapat kita lihat latar belakang penulis sangat mempengaruhi bagaimana puisi ini dibuat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Ko Hyeong Ryeol lahir di kota Sokcho, dimana kota ini merupakan salah satu tempat terkenal akan alamnya yang dekat dengan laut. Puisi-puisi yang diciptakannya pun memiliki diksi-diksi yang menggambarkan hal tersebut, sebagai contoh puisi yang berjudul "Puisi Ombak". Dalam puisi tersebut banyak diksi-diksi yang mengandung unsur tentang laut seperti pada beberapa larik berikut /Aku adalah ombak putih/yang mengikutimu/gelombang kecil/ombak yang datang kembali/ ("Puisi Ombak", Ryeol, hlm 6).

     Selain itu, fenomena-fenomena yang terjadi menjadi latar belakang dari penulisan puisi ini, sebagai salah satu contoh adalah puisi dengan judul "Di Perpustakaan Tempat Seorang Pemuda Mati". Puisi ini menceritakan tentang bagaimana sulitnya seseorang untuk meraih masa depan dan bagaimana masa remaja seseorang "mati" di dalam perpustakaan. Sudah menjadi rahasia umum di Korea Selatan memiliki budaya kompetitif dengan tekanan sosial yang tinggi. Semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang "paling" baik agar mendapatkan kehidupan yang layak. Budaya ini sudah tertanam bahkan sejak anak-anak menempuh pendidikan Sekolah Dasar. Menurut badan statistik Korea Selatan yang dikutip pada laman Kompas.tv tingkat bunuh diri didominasi oleh remaja yang memiliki tekanan pendidikan yang tinggi. Pada tahun 2021 tingkat bunuh diri naik 2,7 per 100.000 penduduk yang mana hal ini merupakan kenaikan dari 2,5 tahun sebelumnya. Kursus atau les tambahan yang dijalani oleh anak-anak yang mengakibatkan anak pulang larut malam merupakan hal lumrah yang sering ditemui. Larik-larik yang mewakili hal di atas adalah /musim panas jamur yang memuakkan datang kembali/di dalam buku tampaknya tak ada masa depan//universitas dan kota, lenyap ke dalam kenangan nan jauh/teriakan terakhir masa remaja terdengar dari perpustakaan yang jauh/ ("Di Perpustakaan Tempat Seorang Pemuda Mati", Ryeol, hlm 174). Larik-larik tersebut menunjukkan keputusasaan terhadap masa depan yang akan datang, bagaimana "aku" menghadapi semua tekanan sosial yang ada.

     Puisi-puisi di dalam buku ini bukan hanya sekedar curahan hati dari penulis itu sendiri, akan tetapi menjadi potret yang menggambarkan tentang latar belakang atau alasan dibalik ditulisnya puisi tersebut. Ko Hyeong Ryeol berhasil untuk menggambarkan beberapa peristiwa yang telah terjadi dan dialami lewat diksi ataupun larik-larik yang menarik orang. Selain itu, puisi-puisi ini pun sangat erat kaitannya dengan realitas yang terjadi di negara asalnya, yaitu Korea Selatan. Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena memiliki bahasa yang dapat mudah untuk dimengerti, tak hanya itu dengan membaca buku ini kita menjadi menambah wawasan akan beberapa peristiwa yang terjadi di Korea Selatan tidak hanya melulu tentang dunia K-Pop dan semacamnya. Ko Hyeong Ryeol berhasil memberikan gambaran lain tentang negaranya itu sendiri. Cover yang sederhana namun dapat mewakili isi buku, judul yang ringkas dan membuat orang penasaran akan isi di dalamnya, bahasa yang mudah untuk dimengerti, dan juga ulasan-ulasan yang ada di dalam buku ini sangat menarik minat pembaca. (Syifa Aulia Putriyansyah).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun