Suatu hari di sebuah desa hiduplah dua orang kakak beradik. Kakaknya bernama Putri Syauvi dan adiknya bernama Putri Syofti. Mereka adalah putri yang cantik. Tetapi adiknya pemalas dan suka menyuruh-nyruh kakaknya. Suatu hari adik Syofti sedang bermalas-malasan di halaman rumah, sedangkan kakaknya disuruh menyapu rumah, mengepel lantai dan membuat kue serta air minum untuk adiknya. Adiknya sama sekali tidak mau membantu.Â
Seorang panggeran dari negeri sebelah datang ke desa adik beradik itu karena mendengar kecantikan mereka berdua. Panggeran itu mengetuk pintu rumah kakak beradik itu. Setelah membuka pintu kakak beradik itu terpesona karena melihat ketampanan panggeran itu. Panggeran itu bertanya," siapakah diantara salah satu kalian mau aku nikahi?"
Putri Syofti mendengar itu langsung menjawab " saya panggeran. kakak saya sudah tua. Â Tubuhnya bau karena sering bekerja di dapur dan mengurus rumah. " Kakaknya putri Syauvi mengangguk karena sayang sama adiknya, "iya adik saya saja panggeran, dia lebih cantik dari saya"
Panggeran itu tidak suka dengan prilaku adiknya. Panggeran itu memilih kakaknya dan memimbing tangan kakaknya Putri Syauvi. Putri Syauvi terkejut" Kenapa saya panggeran?"
Panggeran tersenyum,"karena kamu adalah kakak yang baik. " Panggeran lalu menyuruh pengawalnya mengambil kuda putihnya. Panggeran lalu membawa Putri Syauvi ke Istana. Sesampai di Istana, Putri Syauvi enggan masuk karena malu dengan pakaiannya yang robek-robek dan kusam. " Aku malu panggeran, baju ku kotor" Katanya.
"Tenang, saya ada baju baru untukmu" . Setelah Putri Syauvi memakai baju baru dari panggeran, Putri Syauvi nampak sangat cantik. Seluruh orang-orang di Istana sangat terkesima. Mereka Senang Panggeran telah mendapatkan istri yang sangat cantik dan baik hati.
Setelah sekian lama di Istana Putri Syauvi rindu dengan adiknya. "Suamiku, aku merindukan adikku, bisakah saya bertemu dengannya?"
Panggeran lalu menyuruh pengawalnya untuk menjemput Putri Syofti. Pengawal istana pun menjemput Putri Syofti ke desanya. Sesampai di Istana kakak beradik itu berpelukan. Putri Syofti meminta maaf atas prilakunya selama ini kepada kakaknya. Putri Syauvi memaafkan adiknya. "Adik maukah kah tinggal bersamaku di istana? boleh ya suamiku?
Panggeran mengangguk. Putri Syofti pun tinggal di istana. Putri Syofti tidak lagi menjadi pemalas dan suka menyuruh-nyuruh kakaknya. Putri Syofti rajin merawat bunga-bunga di istana. Kakaknya dan sang panggeran sangat senang melihat perubahan prilaku Putri Syofti. Akhirnya Putri Syofti dinikahkan dengan panggeran dari negeri seberang. Semua hidup bahagia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H