Mohon tunggu...
Muhammad Ali Syibro Malisi
Muhammad Ali Syibro Malisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisiwa

STAI AL-ANWAR SARANG REMBANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pilkada DKI 2017: Analisis Populisme, Politik Identitas, dan Polarisasi Sosial

6 November 2024   23:18 Diperbarui: 6 November 2024   23:21 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Teori populisme juga mendapat kritik, khususnya dalam konteks Pilkada DKI 2017. Beberapa pengamat berpendapat bahwa populisme yang berfokus pada identitas dan agama berisiko merusak fondasi demokrasi, dengan mengutamakan emosi daripada rasionalitas dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, narasi populisme sering kali menyederhanakan masalah kompleks menjadi sekadar pertentangan antara "rakyat" dan "elit," yang dapat mengaburkan perdebatan substansial tentang kebijakan.

 Kesimpulan

Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bagaimana teori populisme dapat diimplementasikan dalam konteks politik Indonesia, terutama melalui isu-isu agama dan identitas yang menonjol dalam kampanye. Populisme di sini dimanfaatkan untuk menggalang dukungan dari masyarakat luas, terutama dari kalangan yang merasa terpinggirkan atau tidak terwakili. Meski efektif dalam memenangkan dukungan, pendekatan ini memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap tatanan sosial-politik Indonesia dan memberikan tantangan bagi proses demokrasi yang sehat dan inklusif di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun