Mohon tunggu...
Syifa PramitaMaheswari
Syifa PramitaMaheswari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa sih Stigma Jurusan Teknologi Pangan UNDIP?

4 Juni 2023   12:00 Diperbarui: 4 Juni 2023   12:11 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Teknologi Pangan merupakan program studi yang mempelajari teknologi atau metode yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan memproduksi suatu bahan pangan. 

Jurusan Teknologi Pangan menjadi salah satu jurusan yang mendapat cukup banyak stigma dari sebagian orang. Stigma yang tersebar melalui media akan sangat berdampak untuk Jurusan Teknologi Pangan, khususnya untuk Jurusan Teknologi Pangan UNDIP. 

Beberapa stigma yang terbentuk dari sebagian masyarakat pastinya berdasar oleh suatu alasan. Jadi, apa sih stigma Jurusan Teknologi Pangan UNDIP?

      1. Jurusan Teknologi Pangan Jadi Petani? Peternak?

Jurusan Teknologi Pangan Universitas Diponegoro merupakan bagian dari Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) yang termasuk dalam Departemen Pertanian. 

Fakultas Peternakan dan Pertanian memiliki 4 jurusan dan 2 departemen, yaitu jurusan Teknologi Pangan, Agribisnis, Agroekoteknologi (Departemen Pertanian) dan Peternakan (Departemen Peternakan). 

Terdapat beberapa anggapan yang menyudutkan bahwa Jurusan Teknologi Pangan itu akan menjadi seorang petani atau peternak. Padahal, pekerjaan seseorang di masa depan juga tidak dapat ditentukan 100% dari jurusan atau fakultas. 

Jurusan Teknologi Pangan menjadi bagian dari FPP karena Teknologi Pangan akan membahas dan mempelajari mengenai berbagai macam bahan pangan yang berkaitan erat dengan sektor pertanian dan peternakan. 

Oleh karena itu, Jurusan Teknologi Pangan termasuk dalam Fakultas Peternakan dan Pertanian karena memiliki keterkaitan untuk proses pembelajaran, bukan berarti menjadi petani atau peternak. 

Lagipula, tidak pantas jika seorang mahasiswa merendahkan atau memojokkan suatu profesi tertentu karena setiap pekerjaan akan bermanfaat di bidangnya masing-masing, seperti menjadi seorang petani atau peternak merupakan pekerjaan yang sangat berjasa dan dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup suatu bangsa.

      2. Jurusan Teknologi Pangan Jurusan Perempuan?

Banyaknya perempuan yang menjadi mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan juga menjadi salah satu alasan munculnya stigma bahwa Jurusan Teknologi Pangan lebih mengarah untuk perempuan. 

Adanya stigma tersebut menjadikan mahasiswa laki-laki atau calon mahasiswa laki laki Jurusan Teknologi Pangan menjadi tidak percaya diri karena dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai minoritas. 

Jurusan Teknologi Pangan memang akan mempelajari berbagai rangkaian untuk mengolah bahan makanan menjadi sebuah produk yang dapat dikonsumsi oleh konsumen, sering disebutnya memasak atau membuat kue. 

Namun, hal tersebut seharusnya tidak menjadikan laki-laki dipandang sebelah mata, justru harus patut diapresiasi karena masih banyak laki-laki yang peduli terhadap hal dan materi terkait Teknologi Pangan.  

Jurusan Teknologi Pangan juga tidak akan membatasi gender untuk dapat menuntut ilmu dan menggapai cita-cita mahasiswanya. Oleh karena itu, sebaiknya stigma yang terbentuk dikalangan masyarakat bahwa Jurusan Teknologi Pangan hanya cocok untuk perempuan perlu dihindari agar semua mahasiswa baik perempuan atau laki-laki yang memilih Jurusan Teknologi Pangan nyaman dan yakin atas pilihannya.

      3. Jurusan Teknologi Pangan Cuma Bikin Kue?

Berdasarkan pada namanya "Teknologi Pangan" mungkin menjadikan banyak orang beranggapan bahwa Jurusan Teknologi Pangan hanya mempelajari cara memasak atau memproduksi makanan saja, memang tidak salah dengan adanya anggapan seperti itu. 

Namun, bukan berarti Jurusan Teknologi Pangan hanya berorientasi pada hal itu-itu saja, seperti Jurusan Teknologi Pangan juga akan mempelajari materi lingkup sosial, manajemen, teknologi, perhitungan, hasil-hasil pertanian, dan masih banyak lagi. 

Jurusan Teknologi Pangan malah akan memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan karena mahasiswa mampu belajar berbagai materi yang berkaitan dengan saintek ataupun di luar saintek sembari memahami bagaimana caranya menghasilkan produk pangan yang tidak akan ada habisnya di pasaran karena semua orang akan membutuhkan makanan.

      4. Jurusan Teknologi Pangan Prospek Kerja Sempit?

Berkaitan dengan penjelasan sebelumnya bahwa produk pangan tidak akan ada habisnya selagi bumi masih berputar. Dapat diartikan jika selama masih ada kehidupan pasti akan membutuhkan pangan atau makanan sebagai sumber yang digunakan untuk bertahan  hidup. 

Oleh karena itu, Jurusan Teknologi Pangan yang bergerak dalam bidang Pangan dan Teknologi akan memiliki segudang prospek kerja yang menjanjikan di masa depan.

Lulusan Teknologi Pangan akan sangat dibutuhkan dalam proses perolehan bahan pangan, pengolahan, pengawetan, sampai dengan produksi pada pekerjaan di bidang pangan. 

Terdapat beberapa perusahaan besar di bidang makanan dan minuman yang dapat digunakan sebagai referensi pekerjaan lulusan Teknologi Pangan, seperti perusahaan Indofood Sukses Makmur, Mayora Indah, Garudafood, Wings Group, Kalbe Nutritionals, Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Orang Tua Group, dan Lembaga seperti BPOM, Badan Pangan Nasional, LPPOM MUI, Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan masih banyak lagi.

Namun, meskipun memiliki berbagai referensi pekerjaan yang menjajikan tetap terdapat banyak kekhawatiran mahasiswa terkait kemajuan teknologi yang semakin canggih dapat menggantikan pekerjaan manusia di bidang industri. Menanggapi hal tersebut dapat dikatakan jika lulusan Jurusan Teknologi Pangan pastinya tidak akan disingkirkan jika memang memadahi di bidangnya. 

Hal ini dikarenakan secanggih apapun teknologi pada bidang pangan akan tetap membutuhkan Sumber Daya Manusia di dalamnya karena manusialah yang akan tetap mengonsumsi produk pangan sehingga harus tetap disesuaikan sebagaimana kebutuhan masyarakat mengenai makanan. 

Selain itu, tidak semua kecanggihan teknologi dapat menggantikan beberapa bagian pekerjaan, seperti kreativitas, inovasi, manajemen, kepemimpinan, dan lain sebagainya yang masih harus membutuhkan tenaga manusia di dalamnya.

Nah, beberapa poin di atas merupakan stigma yang terbentuk oleh sebagaian orang terhadap Jurusan Teknologi Pangan di UNDIP. Harapannya, semua mahasiswa yang berencana memilih Jurusan Teknologi Pangan atau mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di Jurusan Teknologi Pangan bisa menerima stigma tersebut untuk dijadikan sebuah motivasi yang dapat dibuktikan jika Jurusan Teknologi Pangan tidak hanya sekedar jurusan yang dipikirkan oleh sebagaian orang.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun