Pangandaran - Angka stunting di Indonesia masing tinggi. Wakil Presiden Indonesia yakni Ma'ruf Amin memaparkan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4% dan Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu dari 12 provinsi yang memiliki kasus stunting tertinggi.
Kabupaten Garut tercatat sebagai wilayah di Jawa Barat dengan prevalensi Balita stunting tertinggi mencapai 35,3% pada SSGI tahun lalu. Sedangkan prevalensi Balita stunting yang tercatat paling kecil terdapat di Kota Depok yakni hanya 12,3%.
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, stunting itu sendiri adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Maka dari itu untuk membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi angka stunting, para peserta KKN Tematik LLDIKTI Wilayah 4 Jawa Barat kelompok kekeluargaan yang dibantu ibu motekar memilih untuk mengadakan penyuluhan mengenai gizi dan nutrisi untuk para balita tepatnya pada tanggal 13 Agustus 2022 kemari.
"Saya ingin para orang tua khususnya para ibu untuk lebih memperhatikan gizi dan nutrisi sejak dini. Dan juga agar mengetahui pentingnya hal itu, karena stunting dapat mempengaruhi tumbuh kembang pada anak. Jadi para orang tua tidak menyepelekannya pentingnya pemberian gizi dan nutrisi yang seimbang. " kata Rifa selaku ketua pelaksana penyuluhan.
Penyuluhan tersebut menghadirkan narasumber dari Universitas Akademi Farmasi Yayasan Pendidikan Farmasi (AKFAR YPF) yang merupakan DPA dan dosen disana, yakni Apt. Eva kusumahati. M.Si dan Apt. Lisna gianti. M.farm. Para narasumber tersebut memberikan beberapa materi antara lain mengenai stunting, penyebab dan pencegahannya, dan juga mengenai nutrisi. Antusias yang dihadirkan oleh warga desa pun besar, terlihat dari banyaknya warga desa yang hadir dengan membawa anak-anaknya.
"Antusias masyarakat terhadap penyuluhan ini membuat pemateri semakin termotivasi memberikan penyuluhan berkelanjutan untuk tercipta masyarakat berperilaku sehat dan bersih." tutur salah satu dosen AKFAR YPF.
Program penyuluhan menghabiskan dana keseluruhan mencapai lima ratus ribu rupiah. Untuk kendala dari program penyuluhan itu sendiri dirasa tidak ada oleh para panitia, acara berjalan dengan lancar dari proses persiapan, perizinan, sampai cuaca yang mendukung pula dan juga bantuan dari rekan-rekan KKN Tematik kelompok lainnya tidak lupa juga para narasumber yang begitu antusias dalam mengisi dalam acara yang panitia adakan.