Mohon tunggu...
syekh ablahni
syekh ablahni Mohon Tunggu... -

Penulis yang di OKE-Kan Ablahni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jika Wahabi Mayoritas Maka Pembunuhan Massal, Banyak Tubuh Tanpa Kepala, dan Perang

11 September 2013   13:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:03 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok salafi Wahabi merupakan golongan yang telah mem-patenkan segala aktivitas bernuansa desktruftif. Golongan ini bertanggung-jawab jika terjadi perpecahan di tubuh umat Islam. Untuk urusan mengkafirkan dan mem-bid'ah-kan kelompok lain merupakan kegiatan sakral yang tabu jika tidak mereka praktekkan. Ustad-ustad mereka terkenal kasar, mudah menyerang, ganas dan juga membenci golongan diluar golongannya. Sedangkan umumnya pengikut Salafi Wahabi adalah orang bebal, kerdil mental dan mudah sekali naik pitam. Jika mereka mayoritas di NKRI maka hal-hal yang tertulis di judul artikel ini akan terjadi, seperti.

  • Terjadi pembunuhan dimana-mana.
  • Pemenggalan dimana-mana.
  • Perang sesama umat Islam.

Hal itu dikarenakan bagi kelompok Salafi Wahabi, kelompok di luar mereka mempraktekan banyak hal yang mereka hakimi sebagai bid'ah, syirik dan khurafat. Dan hal itu harus "di sadarkan". Jika anda sudah di cap syirik, artinya anda sudah keluar dari Islam alias kafir. Nah jika telah kafir, maka artinya para Salafi punya wewenang untuk membunuh anda entah dengan memenggal kepala atau hukuman mati dengan bentuk apapun. Cap kafir / syirik / bid'ah versi Salafi Wahabi lahir dari pemahaman agama yang super tekstual mereka didukung dengan level akal yang dangkal. Hasilnya, pembunuhan dimana-mana dikarenakan mayoritas umat Islam di Indonesia mempraktekan banyak aktivitas yang mereka anggap bidah dan syirik. Seperti, tawassul, ziara kubur, shalat di dalam masjid ada kubur, memperingati maulid dan lain sebagainya.

Anda telah melakukan syirik, maka anda pantas di penggal!

"Ustad" Yazid Jawaz merupakan representasi kelakukan lazim mayoritas wahabi, keras dan ganas, saya yakin ia tidak segan melakukan pembunuhan massal bagi mereka ia cap telah syirik. Dalam sebuah acara mengatakan tidak ada persatuan dengan golongan yang berbeda. Semua harus satu (artinya golongan lain dipaksa satu, jika tidak maka dengan kekerasan). Dan mencap golongan Asy' Ariyah dan mayoritas umat Islam sebagai pelaku Syirik menyembah kubur dan ahli Bid'ah. Silahkan lihat videonya di Youtube. Sekali lagi jika anda sudah di cap sirik maka anda sudah halal darahnya untuk dibunuh. Tentunya dengan pemahaman versi Yazid Jawaz, Jafar bin Thalib, Umar Abdat, Usman Baisa dan gerombolan asatiz Salafi Wahabi lainnya.

Perpecahan Kelompok Salafi Wahabi

Jangankan dengan beda kelompok, ditubuh Salafi sendiri terjadi perpecahan dan jika orang luar mengikutinya maka kengerian akan menjalari tubuhnya. Dikarenakan pemilihan kata-kata mereka gunakan untuk menyerang kelompok lain. Contohnya Ustad yang kini sedang naik daun, Firanda Andirja tidak luput kena cacian para wahabi. Padahal Ustad ini tengah dihujani pujian dari para Salafi Wahabi yang lain. Para Wahabiyun mengambil ajaran dari ulama-ulama Wahabi dari Arab dan sekitar, yang terkenal keras namun bebal. Lindungi keluarga anda dari ajaran Wahabi ini, dari luar terlihat mempesona yakni kembali ke sunnah dan memurnikan ajaran Islam. Namun itu semua menurut pemahaman mereka yang bebal dan kasar. Jika Wahabi mayoritas di NKRI maka akan terjadi pembunuhan massal, pemenggalan kepala dan perang. Ini bukan sekedar prasangka buruk namun pemikiran berdasarkan analisa dari trak record para wahabi yang terkenal buas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun