Mohon tunggu...
Syehni Rizky Putra Abadi
Syehni Rizky Putra Abadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Wasekwil Liga Mahasiswa NasDem Jawa TImur | Ketua Dema Justicia FH-UNESA | S1 Ilmu Hukum 2009 Univ. Negeri Surabaya ( UNESA ) | DPW Jaring Mahali Jawa Timur | #Borrusia Dortmund | Trader | Netter | Penikmat Media Cetak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Kaum “Mahasiswa” Terdidik di Indonesia

30 November 2012   13:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2012 merupakan tahun dimana semua orang ingin melakukan perubahan besar-besaran dalam hidupnya.Sekolah bahkan kampus menjadi jujukan utama para orang tua yang menginginkan anaknya sukses.Banyak masyarakat yang ingin sekali menjadi orang berpendidikan tinggi.Mereka tidak sadar bahwa telah terjebak dengan yang namanya pendidikan.Pendidikan tidak memberikan sebuah kesuksesan bagi mereka.Pendidikan yang diberikan saat ini kontras dengan apa yang dibutuhkan seseorang untuk meraih keberhasilan.Pendidikan yang diharapkan memberi andil dalam sebuah kesuksesan telah keliru dan menjadi boomerang bagi sistem yang diterapkannya.Begitu juga masyarakat telah keliru menilai sutu pentingnya pendidikan.

Kaum muda menjadi korban utama kekejaman dalam pendidikan.Mereka bangga akan status mereka sebagai calon peraih sukses.Contoh terbesar ada pada mahasiswa.Mereka terlalu sibuk berhuru hara menikmati masa-masa indah di kampus.Mereka mabuk dan gembira telah menempati kampus yang menjadi favorit mereka meskipun mahal adalah konsekunsinya.Jurusan atau program studi adalah pembunuh utamanya.Banyak sebagian dari kaum muda rela memasuki kampus favorit tanpa mempedulikan jurusan maupun program studi.Yang terpenting bagi mereka hanyalah bisa menikmati kampus favorit dan menebar pesona kampusnya.

Kaum muda yang seperti itulah yang nantinya akan meminta belas kasih dari kawan-kawan yang telah sukses besar melebihi diri mereka.Mereka akan sangat lapar dan haus ketika melihat kenyataan yang sebenarnya.Apa yang terjadi setelah lulus kuliah dan apa yang harus dikerjakan setelah itu hanya menjadi dongeng dalam kehidupan pendidikan yang mereka jalani.Para mahasiswa tersebut akan murka pada takdir dan akan menanggung malu karena telah bunuh diri dihadapan umum serta menelanjangi pendidikan.Kaum muda senang jika mereka telah dilabeli oleh masyarakat sebagai orang yang berpendidikan tinggi.Padahal yang terpenting dari pendidikan sekarang ini adalah dimana individu dapat menjadi insan yang terdidik.Karena pada keadaan sebenarnya yang berpendidikan tinggi tidak selalu terdidik dan terkadang malah sebaliknya.

Usia muda dimana menjadi semangat tersendiri malah menjadikan mereka lemah dimata kawan-kawannya dan di masyarakat.Semangat yang tadinya membara ketika awal kuliah menjadi teror dalam perjalanannya dan seketika menjadi petasan semata ketika lulus kuliah.Universitas sebagai penunjang untuk meraih karir cemerlang dijadikan sebagai media pembodohan diri sendiri.Dan terkadang mereka moncer di bangku kuliah dan keok di dunia pekerjaan.Mereka menjadikan IPK dan nilai tugas sebagai persenbahan bagi hidupnya.Padahal,yang dibutuhkan sebenarnya adalah pemahaman akan materi sebagai bekal peperangan.Itulah ironi para mahasiswa modern.Bangga menghina sesamanya yang berpendidikan rendah,tetapi terjebak oleh pandangan hidup yang telah dibuatnya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun