Mohon tunggu...
Syehfudit
Syehfudit Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong@SDNegeriSidomulyo

Traveling@Menulis@Membaca#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melamunkan Harapan

17 Januari 2024   10:42 Diperbarui: 17 Januari 2024   10:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada malam hari tempat bulan menari

Berusaha untuk menguras rasa pada ujung hari

Lewat rapalan doa yang tak pernah henti

Kepada malam yang akan berganti

Jangan pernah meredupkan akan asa

Karena akan menyisakan rasa duka nestapa

Luluh dalam kabut malam yang menggema

Hilang dan pergi meninggalkan lelara

Pada cahaya pagi tergambar nyata

Warna aurora yang tak terlukis dalam bait kata

Mendekap kesedihan dalam tumbukan rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun