Jahe merupakan salah satu rempah-rempah berbentuk rimpang yang populer digunakan sebagai obat-obatan. Senyawa zingeron yang terkandung dalam jahe dapat mendominasi rasa pedas. Jahe seringkali kita jumpai di Indonesia, hal tersebut dikarenakan jahe dapat dibudidayakan di pekarangan rumah maupun di lahan perkebunan yang luas. Mojokerto termasuk salah satu kota di Indonesia yang memiliki tanah yang subur. Sehingga tidak heran jika banyak ditemukan lahan pertanian di sana, salah satu komoditas yang banyak dijumpai di daerah Mojokerto khususnya desa Gedeg yaitu jahe. Salah satu alasan yang mendasari hal ini yaitu dikarenakan jahe merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan kaya akan khasiat tentunya sangat bermanfaat bagi yang mengonsumsinya.
Kandungan yang paling unggul dari jahe adalah zingiberol yang berfungsi sebagai anti radang dan mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Selain itu, Zat besi, Kalium, Vitamin B3 dan B6, Vitamin C, Magnesium, Fosfor, Zinc, Folat, Riboflavin (vitamin B2), Niacin (vitamin B3) juga berperan dalam menjadi salah satu khasiat baik bagi tubuh. Mengonsumsi jahe banyak sekali manfaat yang akan diperoleh seperti meningkatkan sistem imun, anti peradangan, mencegah agar tidak terjangkit kanker, obat masuk angin, membantu menurunkan berat badan, mengurangi mual, mengurangi rasa sakit, mendetoksifikasi tubuh dari racun, dan lain sebagainya. Selain dimanfaatkan sebagai obat- obatan jahe juga seringkali digunakan dalam pemberi aroma dan rasa baik itu pada makanan maupun minuman. Kandungan dalam jahe yang mendatangkan banyak manfaat tersebut menjadikan alasan kedua mengapa pada desa Gedeg Mojokerto banyak kita jumpai komoditas ini.
Namun, jahe termasuk dalam kategori tanaman yang basah tentunya memiliki kelemahan yaitu masa simpan. Masa simpan akan mempengaruhi kualitas dari jahe yang tentunya semakin lama disimpan tanpa pengolahan lebih lanjut akan menurunkan kualitas dan cita rasa dari jahe. Maka perlu adanya pengolahan lebih lanjut guna mengatasi kelemahan tersebut seperti pengolahan jahe dengan proses kristalisasi. Sehingga jahe dengan pengolahan kristalisasi akan berbentuk serbuk tentu akan terjamin masa simpannya dan meningkatkan harga jual. Dengan meningkatnya harga jual produk berbentuk serbuk maka akan menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan petani jahe bila komoditas tanaman jahe mengalami kemerosotan atau penurunan harga jual di pertanian. Produk jahe dalam bentuk serbuk akan memudahkan konsumen dalam mengonsumsinya.Â
Oleh karena itu, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui kegiatan Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 80 gelombang 5 yang beranggotakan 5 orang yaitu Syazwina Salma, Hana Carissa Al Humaira, Ratisya Ibni Aryati, Ola Audina Lorenza, dan Cikhita Vita Vania dengan dosen pembimbing lapang Galit Gatut Prakosa, S.Hut., M.Sc melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang metode kristalisasi, memberikan keterampilan kepada masyarakat terutama ibu-ibu PKK untuk dapat memproduksi minuman serbuk jahe instan, serta memperkenalkan metode pemasaran yang efektif untuk produk makanan. Sedangkan manfaat kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diantaranya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah jahe menjadi serbuk instan sehingga lebih praktis penggunaannya serta meningkatkan perekonomian masyarakat melalui produk minuman serbuk jahe instan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2024 ini berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah diperkirakan sebelumnya. Hal ini juga didukung oleh masyarakat yang sangat antusias dan menyambut kegiatan ini dengan sangat baik.Â
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengolahan jahe menjadi minuman serbuk instan adalah kristalisasi. Kristalisasi atau penghabluran (crystallzation) adalah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat (kristal) di dalam suatu fase yang homogen. Â Kristalisasi merupakan metode yang praktis diterapkan untuk mendapatkan bahan-bahan kimia murni dalam kondisi yang memenuhi syarat untuk pengemasan maupun penyimpanan. Metode kristalisasi ini menggunakan sukrosa sebagai agen kristalisasi. Ketika dipanaskan, sukrosa akan mencair dan bercampur dengan bahan lain kemudian setelah menguap, sukrosa akan terbentuk kembali menjadi butiran/kristal padat.Â
Pembuatan minuman serbuk jahe instan oleh masyarakat desa Gedeg, Mojokerto menggunakan metode sederhana, yaitu dengan memanaskan sari jahe dengan gula pada wajan hingga terbentuk kristal. Bahan serta peralatan yang digunakan juga sangat sederhana. Bahan-bahan yang digunakan diantaranya adalah jahe dan gula. Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu wajan, kompor, baskom, alat pemarut, dan alat pengaduk. Proses pembuatan minuman serbuk jahe instan diawali dengan jahe dicuci bersih, dikupas, diparut, dilarutkan air, diendapkan, diambil airnya dari endapan. Kemudian sari tersebut dituang dalam wajan dan diberi gula secukupnya lalu diaduk hingga membentuk kristal.
Pengkristalan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas minuman serbuk jahe instan yang dihasilkan. Faktor yang berperan dalam metode kristalisasi ini adalah suhu. Suhu yang digunakan saat pemanasan yaitu berkisar pada 95-110. Apabila suhu pada proses pemanasan melebihi titik lebur 160C maka larutan sukrosa akan membentuk karamel dan tidak akan menjadi kristal. Faktor selanjutnya adalah kecepatan pengadukan. Pengadukan yang intensif diperlukan saat proses kristalisasi mulai terjadi agar panas dapat tersebar merata. Saat larutan mulai mengeras, pengadukan yang keras diperlukan agar kristal yang terbentuk tidak bergumpal sehingga akan sulit dihaluskan menjadi serbuk.
Selain pembuatan serbuk jahe, tim PMM kelompok 80 gelombang 5 juga memberikan sosialisasi mengenai pengemasan yang tepat untuk produk serbuk jahe supaya tetap terjaga akan cita rasa dan kualitasnya dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari kemasan yang paling efektif tersebut. Serta disediakan juga alternatif kemasan yang dapat digunakan untuk produsen yang baru merintis tentunya tidak akan memakan biaya yang banyak. Pemasaran produk juga diajarkan oleh tim PMM seperti pembuatan akun media sosial, aplikasi dan cara pengeditan yang menarik untuk dipasangkan di platform media sosial yang tentunya akan menarik para pelanggan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H