Mohon tunggu...
Syazani Effendy
Syazani Effendy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 3

Hobi saya berlari, public speaking, dan mint dalam baca yaitu sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bandura dan Perkembangan Anak, Bagaimana Anak Meniru Perilaku Orang Dewasa

10 Oktober 2024   20:38 Diperbarui: 10 Oktober 2024   21:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari keempat tahapan ini jika terlaksana maka bisa dikatakan seseorang sudah melakukan pembelajaran observasional dari teori bandura

Dalam teori Albert Bandura tentang pembelajaran obsevasional Biasanya Anak-anak cenderung belajar dari model yang dianggap penting dalam kehidupan mereka, terutama orang dewasa yang dekat dengan mereka seperti orang tua atau guru, dan juga bisa dari tontonan mereka yang ada di televisi, internet dan media sosial. 

Contoh perilaku yang mereka lihat atau mereka rasakan, baik perilaku sehari-hari yang positif maupun negatif, sehingga menjadi contoh langsung yang diikuti oleh anak. Misalnya, jika seorang anak melihat orang tuanya berperilaku sopan dan penuh empati dalam interaksi sehari-hari, besar kemungkinan anak tersebut akan meniru perilaku tersebut. 

Sebaliknya jika anak melihat perilaku negatif seperti kemarahan yang tidak terkendali atau tindakan kekerasan, anak juga bisa meniru perilaku tersebut, terutama jika perilaku tersebut dianggap sebagai cara yang efektif untuk mencapai hasil tertentu. Inilah mengapa penting bagi orang tua dan orang dewasa lainnya untuk selalu berhati-hati dalam menunjukkan perilaku kepada anak-anak.

Dalam teori menekankan bahwa reinforcement ini merupakan hasil output dari teori Albert Bandura. 

Pembelajaran observasional memiliki dampak besar pada perkembangan sosial dan emosional anak. Dengan meniru perilaku orang dewasa, anak-anak mulai memahami bagaimana mereka harus berinteraksi dengan orang lain, mengatur emosi mereka, dan merespons situasi sosial. Ini bisa membentuk kepribadian mereka seiring bertambahnya usia.

Kesimpulannya

Peran orang dewasa, terutama orang tua, sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. Karena anak-anak banyak belajar melalui pengamatan yang mereka peroleh dari perilaku sehari-hari orang dewasa. Dengan menjadi model perilaku positif, orang dewasa dapat membantu membentuk anak-anak yang lebih seimbang secara emosional, empatik, dan siap untuk menghadapi tantangan dunia luar. 

Seperti yang dikatakan oleh Albert Bandura, "Kita tidak hanya bertindak atas dunia, kita juga bertindak untuk orang lain." Ini menunjukkan betapa pentingnya tanggung jawab kita dalam bertindak dan berperilaku yang positif demi perkembangan yang baik bagi anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun