Batam, pulau kecil di sebelah negara tetangga Singapore yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Kepulauan Riau sendiri merupakan pemekaran dari Provinsi Riau pada tahun 24 September 2002. Tepat pada tahun 2006, diri ini mendarat di Tanah Melayu ini. Tanahnya yang gersang memerah, dikanan-kiri bukit yang gundul, jalan pun masih belum beraspal. Itulah merupakan pandangan pertamaku untuk kota ini. Kota?. Betul sekali pulau ini merupakan kota kepulauan di selatan dari negeri tetangga Singapore. Dulu, Batam merupakan kota yang belum berkembang bahkan Mall pun dapat dihitung jari disini. Tidak memungkirkan betapa kagetnya orangtuaku ketika memulai mengais rezeki di Kota ini.
Dan ternyata diri ini salah, setelah menjalani hidup yang hampir 8 tahun, pandanganku terhadap Batam hanyalah sebelah mata belaka. Batam merupakan kota industri yang sangat maju dapat dilihat dari industry minyak buminya yang selalu mendapat ekspor dari negeri tetangga seperti filipina bahkan sampai ke Negeri Kangguru Australia. Tidak hanya industrinya yang sangat maju bahkan parawisatanya pun sangat indah. Berbagai pantai menghiasi Tanah melayu ini, mulai dari nongsa, barelang dan masih banyak lagi bahkan negeri tetangga menghampiri kota ini. Batam pun terkenal dengan teknologinya yang katanya sangat murah, tapi jujur selama hidup ini tidak pernah mengetahui bahkan minat untuk membeli teknologi di Batam.
Tentunya selain kelebihan pastinya juga mempunyai kekurangan, banyaknya kekurangan dari tanah melayu ini. Dimulai dari pendapatan hidup yang dibilang cukup tinggi. Akses ke Mall yang masih dapat dihitung tangan. Jalanan yang masih banyak yang belum beraspal. Bahkan, pembegalan yang marak terjadi di tempat gelap. Tentu pemerintah berusaha untuk megoptimalkan kota ini agar terciptanya KEPRI yang Sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H