Mohon tunggu...
Syawalludin
Syawalludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang aktif bergerak dalam sosial kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Perempuan: Landasan Masyarakat Inklusif dan Berkelanjutan

11 Maret 2024   15:37 Diperbarui: 11 Maret 2024   15:43 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberdayaan perempuan adalah salah satu aspek kunci dalam membangun masyarakat  inklusif dan berkelanjutan. Perempuan, yang seringkali menghadapi ketimpangan dan diskriminasi, mempunyai potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang kuat di berbagai bidang kehidupan.

Melalui upaya untuk menciptakan kesempatan yang sama dan mendukung peran aktif perempuan dalam pembangunan ekonomi, sosial dan politik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan sejahtera bagi semua orang.

Pentingnya pemberdayaan perempuan tidak bisa diabaikan, perempuan terus menghadapi hambatan besar dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan mereka. Diperlukan langkah-langkah konkrit untuk mengatasi ketidaksetaraan gender dan memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkontribusi. Bidang penting dalam pemberdayaan perempuan adalah pendidikan.

Pendidikan adalah kunci untuk  memungkinkan perempuan  mengembangkan peluang dan mencapai potensi penuh mereka, dengan memastikan akses yang adil dan setara terhadap pendidikan  berkualitas, kita dapat mendukung perubahan paradigma dan meruntuhkan hambatan tradisional yang menghalangi perempuan untuk mewujudkan impian dan aspirasi mereka.

Selain itu, pemberdayaan ekonomi perempuan juga sangat penting. Dengan  akses terhadap pelatihan, kredit, dan sumber daya lainnya, perempuan dapat memulai usaha mereka sendiri, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini tidak hanya menguntungkan perempuan secara individu tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi  berkelanjutan secara keseluruhan.

Namun pemberdayaan perempuan bukan sekedar persoalan bisnis atau pendidikan. Hal ini termasuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama terhadap keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka, baik di tingkat rumah tangga, komunitas, atau nasional. Memastikan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan memastikan bahwa kepentingan mereka terwakili sepenuhnya dan bahwa kebijakan dan program yang diadopsi memenuhi kebutuhan dan keinginan seluruh anggota masyarakat.

Pemberdayaan perempuan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi perempuan, namun juga mempunyai dampak positif yang luas terhadap masyarakat secara keseluruhan. Penelitian  menunjukkan bahwa ketika perempuan didukung dan diberdayakan, seluruh masyarakat menjadi lebih stabil,  aman, dan sejahtera. Perempuan sering kali berperan sebagai pengasuh keluarga dan pemimpin sosial, dan ketika perempuan diberi kesempatan untuk berkembang,  semua orang di sekitar mereka akan merasakan dampak positifnya.

Meskipun pentingnya pemberdayaan perempuan sudah diketahui secara luas, masih banyak tantangan yang harus diatasi. Budaya patriarki yang  kuat, norma-norma sosial yang membatasi peran perempuan, dan  akses yang tidak setara terhadap sumber daya masih menjadi hambatan bagi kesetaraan gender.

Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, dan individu, untuk  mengatasi masalah ini dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung  pemberdayaan perempuan.Mewujudkan visi pemberdayaan perempuan yang inklusif dan berkelanjutan memerlukan tindakan nyata dan berkelanjutan.

Kita harus terus memperjuangkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, memastikan akses yang adil terhadap pendidikan dan pekerjaan, serta mengubah norma budaya dan  sosial yang membatasi peran perempuan dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun