Mohon tunggu...
Dewi Mafita Sari
Dewi Mafita Sari Mohon Tunggu... -

bahasaku adalah bahasa pena...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

EJA

11 Juli 2011   15:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:45 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

A b c d


Ba ba ca ca

Kau coba buatku merekam
Mengeja satu dua
Menyusunnya
Ba ca sa ma ka ka
Dua tiga suku kata
Ter Ber per
Kan dan tan
Kurapal malas
kurangkai enggan
Ny ng ai
Lari mencibir melempar lembar jenuh
Mengenyah pena telunjuk pada abjad
Bujukmu menggeluti kesalku
Terlupa begitu mudah
Menganggap semua biasa
Jika saja sabar itu tak bertahta
Tak bermahkota kasih dan cinta
Usaha tak lagi bernyawa
Keniscayaan gagahku berdiri tak akan pernah ada
Pantaskah lelah, payah dan susah
Dalam tubuh tegap berseragam dewa
Bahkan hanya untuk serangkai kata
Pantaskah ku eja
hanya karena engkau beranjak renta
T-e
T-e-r-i-m-a
Mengeja lagi,
T-e-r-i-m-a k-a-s-i
Kusemat ‘h’ pada penghabisan
Merangkum doa disetiap hembusan
T-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Guru SD kelas satu ku...

Gedung Ilmu 8:59 WIB
Rabu, 15 Juni 2011 M
12 Rajab 1432 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun