Mohon tunggu...
Syauqi Najwa Putri Handayani
Syauqi Najwa Putri Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Fakultas Kedokteran, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Promosi Kesehatan Angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Kesmas UNNES Berhasil Melakukan Advokasi dengan Policy Brief Kepada DPPPA Kota Semarang untuk Edukasi Penanganan KDRT melalui Leaflet

30 Oktober 2024   17:40 Diperbarui: 30 Oktober 2024   18:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang, (30/10) - Sebagai bagian dari program Praktik Kerja Lapangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PKL MBKM) SKM Penggerak 2024 yang diinisiasi oleh Universitas Negeri Semarang, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Program Studi Kesehatan Masyarakat, peminatan Promosi Kesehatan telah mengadvokasi policy brief kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Semarang dalam rangka mendorong edukasi yang lebih efektif terkait penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Policy brief ini menawarkan penggunaan media leaflet untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang cara melaporkan KDRT.

Data menunjukkan bahwa kasus KDRT di Kota Semarang mengalami eskalasi signifikan antara tahun 2023 hingga 2024, menggarisbawahi urgensi tersebut, penyebaran informasi tentang prosedur pelaporan KDRT dirasa menjadi hal yang memerlukan perhatian khusus. Berdasarkan policy brief tersebut, leaflet yang didesain secara menarik dan informatif berhasil disditribusikan pada Kamis, 19/09/2024 dalam acara sosialisasi DPPPA Kota Semarang dan ditempatkan di fasilitas publik seperti kantor DPPPA Kota Semarang dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD PPA).

(19/10/2024) Pelaksanaan Program
(19/10/2024) Pelaksanaan Program "Peningkatan Pengetahuan tentang Panduan Pelaporan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Melalui Media Leaflet"/Pribadi

"Leaflet ini dirancang agar mudah diakses masyarakat luas dengan bahasa yang sederhana dan ilustrasi yang menarik, sehingga siapa pun dapat dengan mudah memahami langkah-langkah pelaporan KDRT," jelas Najwa, mahasiswa kesehatan masyarakat UNNES. Leaflet diharapkan mampu menjadi panduan bagi korban dan keluarga dalam mencari bantuan dan mendukung keterlibatan aktif masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bebas kekerasan.

DPPPA Kota Semarang menyambut baik advokasi yang diajukan dan berharap program yang dilakukan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai KDRT serta memperkuat dukungan bagi korban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun