Mohon tunggu...
Syauqina Effendy
Syauqina Effendy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pemimpi

Jangan tanya siapa aku karena aku juga belum tahu.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Awal Ramadanku

13 Maret 2024   21:07 Diperbarui: 13 Maret 2024   21:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dulu, sekitar lima tahun yang lalu, ketika masih kelas dua SD, menyambut Bulan Ramadhan rasanya senang sekali. Ada perasaan spesial seperti kedatangan tamu yang sudah ditunggu-tunggu. Ikut kirab di desa, ramai-ramai (walau ujung-ujungnya naik motor karena tidak kuat). Lalu awal-awal Ramadhan, hampir setiap hari mengeluh lapar, haus, dan lain-lain. Karena selalu bosan, saya diajak bunda ngabuburit ke bazar Ramadhan. Malamnya shalat Tarawih dengan teman (tengah-tengah shalat lirik-lirikan, guyon/bercanda, bahkan ngobrol). Jujur, dari hari pertama puasa saya sudah terbayang banyaknya THR yang saya terima :))

Saya merasa perasaan itu biasa saja, wajar sekali untuk excited menyambut Ramadhan. Namun semakin lama saya merasa perasaan itu hilang. Dari 'senang sekali' menjadi 'senang' saja. Kegiatan di bulan Ramadhan juga rasanya seperti hari biasa, cuma tidak makan dan minum saat siang. Betapa berharganya perasaan itu dulu, jadi anak kecil yang tidak perlu mengerti betapa rumitnya dunia. Saya akan berusaha mengembalikan perasaan itu lagi dari sekarang. Semangat menyambut Ramadhan, melakukan amalan-amalan wajib dan sunnahnya. Semangat semuanya!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun