Mohon tunggu...
Syauqina Effendy
Syauqina Effendy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pemimpi

Jangan tanya siapa aku karena aku juga belum tahu.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Silakan Pergi: Bagian 3

30 Januari 2024   20:38 Diperbarui: 30 Januari 2024   20:41 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Kue itu kelihatan lezat!" Ucap Mei antusias. "Berhentilah mengomentari setiap toko yang kita lewati, atau air ludahmu akan kering karena itu. Ayah tidak akan membelikanmu satu pun. Kalau iya, bisa-bisa isi perutmu, ususmu, paru-parumu, otakmu, kue semua!" Li tampak tidak tahan dengan adiknya ini.

Musim panas, Nyonya Ke---Ibu Mei, dan Tuan Iko---Ayah Mei memutuskan untuk pergi berlibur ke daerah pinggiran atau pesisir dan mengajak seluruh keluarga. Karena musim panas itu singkat sekali, jadi mereka harus benar-benar menikmatinya. Salah satu kendalanya adalah: Kota mereka tepat di perbatasan negara dan jauh dari pantai! Jadi, kalau mereka hendak berlibur, mereka harus melewati minimal seluruh pulau, itupun sudah lewat jalan tol.

Sekarang mereka sedang beristirahat di kota pemberhentian terakhir sebelum sampai. Hari sudah gelap, hujan pula! Tidak mungkin mereka melanjutkan perjalanan. Resikonya besar apalagi membawa seluruh anggota, perlu digaris bawahi, 'seluruh anggota' keluarga! Akhirnya Tuan Iko menyewa sebuah hotel untuk satu keluarga besar. Li dan Mei berkeliling melihat-lihat, dan ternyata dua lantai paling bawah penuh dengan puluhan toko. Mulai dari toko pakaian, toko souvenir, hingga toko favorit Mei, toko kue.

Tak henti-hentinya Mei 'nyerocos' tiap lewat toko kue. Itu enak lah, ini enak lah, bahkan hingga lonceng tokonya ia kira kue. Jika kalian melihat mereka berdua berjalan bersama yang perlu diperhatikan adalah ekspresi Li yang seperti minta dikasihani. Tolong! Aku butuh penyumbat telinga! Begitu 'kata' wajahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun