Pengantar
Retorika, seni berbicara dan menulis secara efektif dan persuasif, bukanlah sebuah konsep baru. Akarnya berakar jauh di Yunani kuno, sekitar abad ke-5 SM. Hal ini mendorong munculnya retorika sebagai sebuah seni, yang membuat orang senang dengan memenangkan perdebatan dan membujuk publik. Orang-orang penting pada tahap awal retorika adalah kaum sofis seperti Gorgias dan Isokrates. Retorika kemudian melampaui batas Yunani dan diadopsi oleh peradaban Romawi. Bagi orang Romawi, retorika menjadi dasar untuk melatih pemimpin masadepan.Cicero, seorang orator Romawi terkenal, menulis retorika penting, yang menjadi dasar retorika selama berabad-abad.
- Retorika pada Zaman Yunani Kuno
- Berbicara merupakan titik tolak retorika karena berbicara berarti mengucapkan kata-kata yang disusun dalam suatu kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan tertentu, misalnya memberi informasi, memberi semangat, atau menghibur. Tuhan memberi manusia kemampuan khusus yang disebut berbicara. Pidato dan bahasa tidak berhubungan erat. Doktrin retorika Aristoteles menyebutkan tiga metode persuasi politik, yaitu: diskursif, forensik, dan demonstratif. Retorika diskursif memfokuskan diri pada apa yang akan terjadi dikemudian bila diterapkan sebuah kebijakan saat sekarang. Retorika forensik lebih memfokuskan pada sifat yuridis dan berfokus pada apa yang terjadi pada masa lalu untuk menunjukkan bersalah atau tidak, pertanggungjawaban atau ganjaran.
- Dimanapun dan kapanpun, para tiran ingin merampas tanah rakyat. Bangsa ini memulai revolusi sekitar tahun 465 SM. Demokrasi ditegakkan dan para diktator digulingkan.
- Retorika pada Abad Pertengahan
- Retorika abad pertengahan terjadi antara tahun 400 M dan 100 M. Periode ini sangat dipengaruhi oleh dua pengaruh retorika, yaitu pengaruh Augustinus yang menekankan perlunya retorika berlandaskan Alkitab dan pengaruh Mertianus Capella yang memperkenalkan kurikulum 4 tahun bahasa Romawi dengan penekanan pada tata bahasa, logika, dan retorika. Retorika, bersama dengan tata bahasa dan logika, membentuk tiga serangkai. Retorika mengalami pasang surut pada periode ini. Pada awalnya, retorika memainkan peran yang jauh lebih penting dalam trivium. Namun selama 700 tahun berikutnya, tata bahasa dan logika menjadi semakin penting, sehingga sebelum adanya universitas, logika mengalahkan retorika dalam program akademik.
- Retorika pada Zaman Modern
- Pada awal periode modern, muncul tiga aliran utama teologi ini. Ada tiga aliran pemikiran: aliran epistemologis yang bersifat filosofis, aliran surat Belle yang menekankan pada penyusunan pesan dan penggunaan bahasa, dan gaya memimpin yang menekankan pada cara penyampaian pidato. Baik dalam praktik maupun teori, teori etika mulai merambah berbagai disiplin ilmu, seperti psikologi dan sosiologi, yang diharapkan semakin berhasil. Keterampilan ini kemudian diberi nama lain berbicara, komunukasi lisan, dan komunikasi lisan, sebelum akhirnya menjadi public speaking atau berbicara didepan umum.
- Berdasarkan uraian perkembangan retorika terbaru, retorika yang dahulu mencakup komunikasi lisan dan tulisan, kini merujuk pada pengertian retorika secara khusus, yaitu: pidato, komunikasi lisan, atau berbicara didepan umum
- Sejak saat itu retorika terus berkembang dan berubah sesuai dengan perubahan zaman dan perkembangan komunikasi dan kajian sastra.
Â
Kesimpulan
merupakan titik tolak retorika karena berbicara berarti mengucapkan kata-kata yang disusun dalam suatu kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan tertentu, misalnya memberi informasi, memberi semangat, atau menghibur. Tuhan memberi manusia kemampuan khusus yang disebut berbicara. Pidato dan bahasa tidak berhubungan erat. Dimanapun dan kapanpun, para tiran ingin merampas tanah rakyat. Bangsa ini memulai revolusi sekitar tahun 465 SM. Demokrasi ditegakkan dan para diktator digulingkan. Pada awalnya, retorika memainkan peran yang jauh lebih penting dalam trivium. Namun selama 700 tahun berikutnya, tata bahasa dan logika menjadi semakin penting, sehingga sebelum adanya universitas, logika mengalahkan retorika dalam program akademik. Awal periode modern, muncul tiga aliran utama teologi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H