Dalam beberapa dekade setelah adanya intervensi militer Amerika Serikat di kawasan Afghanistan terutama pusat kota Kabul, menimbulkan kondisi disana menjadi lebih aman dan terkendali, sehingga membuat Joe Biden mencoba menarik pasukannya kembali ke Amerika Serikat secara berangsur-angsur, dan menjadikan perang Amerika dengan Afghanistan menjadi perang terlama yang dilakukan Amerika Serikat.
Pada tanggal 15 Agustus 2021 malam hari, diberitakan dari Associated Press bahwa kelompok Taliban telah menguasai Istana Kepresidenan dan menyapu seluruh kawasan ibukota dengan senjata alat berat. dan dalam beberapa hari mendatang Suhail Shaheen yang menjadi juru bicara kelompok Taliban mencoba untuk mengadakan pembicaraan mengenai tujuan pendudukan ini yaitu untuk membuat negara islam yang terbuka dan Inklusif.Â
Dalam hal ini menyebabkan seluruh aktivitas pemerintah beralih menjadi status darurat yang dikarenakan Presiden Afghanistan yaitu Ashraf Ghani meninggalkan Istana Kepresidenan yang berkedudukan di Kabul menuju ke Tajikistan.Â
Terlebih lagi konvoi mobil pick-up menyebabkan penduduk menjadi ketakutan karena kelompok tersebut sangat radikal dan melawan pemerintahan sejak tahun 1996. Meskipun kelompok Taliban melakukan konvoi dan membawa senjata, namun peralihan kekuasaan tersebut dinilai berlangsung damai, karena kelompok tersebut tidak menumpahkan darah sekalipun.
Dalam hal ini, penulis sangat berasumsi bahwa jika Amerika tidak segera melakukan Intervensi kembali terhadap kelompok Taliban, maka akan terjadi pengungsian besar-besaran warga Afghanistan ke berbagai penjuru dunia, khususnya ke negara-negara tetangga seperti Tajikistan, Iran, Pakistan bahkan bisa dipastikan hingga menuju Uni Eropa.