Kemerdekaan Indonesia genap berusia 100 tahun pada tahun 2045. Tahun ini disebut sebagai tahun generasi emas. Ketika mencapai usia 100 tahun, diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, sejahtera, berbudaya, modern, dan beradab yang didasari oleh nilai-nilai agama. Hingga saat ini, pendidikan masih tetap dijadikan sebagai sarana yang paling strategis untuk menyiapkan sumber daya manusia agar siap mewujudkan Indonesia emas di masa depan. Itu karena dunia pendidikan terlibat langsung dalam menghasilkan orang-orang seperti itu. Tentunya peran generasi muda pada saat ini sangat berpengaruh untuk keberhasilan Indonesia Emas 2045 karena generasi muda saat ini yang nantinya akan menjadi pemimpin pada tahun 2045 mendatang.
Mengingat di Indonesia mayoritas penduduknya adalah beragama Islam dan memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, namun masih terdapat pelajar dan masyarakat Indonesia yang masih menutup mata akan hal pendidikan dan berperilaku yang tidak mencerminkan pendidikan Islam. Pemerintah Indonesia juga kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan Islam bagi masyarakat Indonesia.
Pendidikan islam merupakan sarana bagi anak didik untuk berproses, berpendidikan, Â dan mengembangkan potensi sehingga terbentuk karakter yang baik (insan kamil) sesuai dengan ajaran-ajaran Islam dan kemudian anak didik dapat mencapai cita-cita sesuai dengan yang mereka inginkan. Ilmu pendidikan islam sangat berpengaruh bagi perkembangan bangsa Indonesia, karena dengan pendidikan islam dapat membentuk karakter generasi muda bangsa indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai filosofis ajaran Islam berdasarkan kepada ajaran Al-Quran dan Sunah.
Dari situ kita sama-sama tau bahwa untuk mewujudkan suksesnya Indonesia emas 2045 dibutuhkan sumber daya manusia yang baik. Melihat dari aspek-aspek dalam ilmu pendidikan Islam kita dapat menlai bahwa ilmu pendidikan Islam juga sangat memengaruhi kualitas sumber daya manusia. Diantara asspek-aspek ilmu pendidikan Islam secara garis besar menurut Abuddin Nata yaitu terbagi menjadi akidah, akhlak, dan ibadah:
Keyakinan terhadap hukum Islam meliputi akidah/keimanan dalam hati kepada Allah, Tuhan alam semesta; pengucapan lisan berupa dua kalimat syahadat; dan perbuatan baik. Iman yang demikian berarti bahwa orang beriman tidak hanya dalam hati atau mulut dan perbuatan, tetapi menggambarkan iman kepada Tuhan secara keseluruhan. Dengan kata lain, orang beriman tidak memiliki niat, ucapan atau perbuatan kecuali menurut kehendak dan perintah Allah dan berdasarkan dengan ketaatan kepada-Nya.
Aspek pendidikan Akidah ini berarti penekanan akan keyakinan hati sebagai makhluk ciptaan-Nya, tidak menyekutukan, dan selalu mensyukuri segala nikmat yang telah dilimpahkan. Sebagaimana tertera dalam Al-Quran yang artinya:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu memepersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukkan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman: Ayat 13)
Jadi, pada aspek pendidikan akidah ini memberi pelajaran kepada manusia agar meyakini adanya tuhan. Dan satu-satunya tuhan yang wajib disembah adalah Allah Swt. Dengan keyakinan adanya tuhan di dalam hatinya, membuat seseorang merasa takut akan perbuatan dosa. Hal tersebut memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Manusia butuh agama sebagai kebutuhan rohani. selain itu, dalam kehidupannya manusia membutuhkan aturan dan pedoman agar mengetahui tujuan dan fungsi kehidupan di dunia. Agama sebagai way of life adalah sebagai pedoman hidup yang harus diberlakukan dalam segala segi kehidupan.
Menurut Bukhari Umar, pendidikan agama yang dimaksud di sini adalah proses pengajaran, pelatihan dan pengarahan dalam mengamalkan suatu ibadah tertentu. Menurut Muhammad Hasbi Ash-Shieddieqy yang dikutip Abdul Kahar, pendidikan ibadah merupakan upaya menanamkan kesadaran beribadah pada manusia agar memahami keberadaannya sebagai hamba Allah dengan cara yang paling tunduk. Menurut Muhibbin Syah yang dikutip oleh Fatimah Ari Widayanti, pendidikan ibadah adalah usaha sadar untuk membentuk dan mengarahkan potensi seseorang untuk mengabdi kepada Tuhan.
Dari banyaknya pendapat tentang aspek pendidikan ibadah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan ibadah ini merupakan suatu proses pelajaran dan pelatihan dalam pengamalan suatu perbuataan. Aspek pendidikan ibadah ini yang nantinya membentuk manusia agar dapat melakukan sesuatu dengan ikhalas, karena dengan bersikap ikhlas dalam melakukan suatu pekerjaan akan membuat seseorang mengerjakannya dengan penuh semangat dan ketekunan sehingga memberikan hasil yang terbaik.
Menurut Miqdad Yaljan, akhlak adalah segala perilaku mulia yang dilakukan oleh seseorang dengan kehendak yang mulia dan untuk mencapai tujuan yang mulia. Sedangkan menurut Ahmad bin Mohd Salleh, akhlak bukanlah suatu perbuatan yang (sebenarnya) timbul, melainkan melibatkan pikiran, perasaan dan niat baik secara individu maupun bersama kelompok masyarakat. Menurut Al-Ghazali, akhlak adalah kualitas yang tertanam dalam jiwa yang memudahkan manusia untuk melakukan perbuatan tanpa pemikiran dan pertimbangan.
Pendidikan akhlak adalah hal yang sangat penting karena kedudukan akhlak sejatinya lebih tinggi daripada ilmu. tugas utama Nabi Muhammad Saw. diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana disebutkan dalam hadist:
"Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak."
Oleh karena itu, aspek pendidikan akhlak ini sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akhlak dapat membentuk kepribadian yang baik (insan kamil) yang mana proses tersebut merupakan tujuan umum daripada ilmu pendidikan Islam itu sendiri.
Dari tiga aspek ilmu pendidikan Islam yang telah dijelaskan, dapat kita lihat bahwa peranan ilmu pendidikan islam bagi kualitas dan interpretasi manusia sangat besar karena kembali kepada tujuan umum dari pendidikan Islam itu sendiri yaitu membentuk kepribadian mulia (insan kamil). Pembentukan kualitas sumber daya manusia terutama untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045 tidak jauh-jauh dari tiga pilar penting dalam pendidikan Islam yaitu Iman, Ilmu, dan Amal. Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H