Mohon tunggu...
Syauqi ezraramadhan
Syauqi ezraramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

Lagi pengen konsisten menulis nggak tergantung mood aja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hadapi Quarter Life Crisis Dengan Senyuman

31 Maret 2023   10:37 Diperbarui: 31 Maret 2023   10:49 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buat kamu yang sudah memasuki usia kepala dua, apalagi menjelang usia 25 nihh pasti sudah nggak asing lagi dengan istilah Quarter Life Crisis. Istilah ini begitu populer seiring dengan viralnya bahasa anak jaksel ditambah juga beberapa tahun belakangan semakin banyak orang yang aware dengan isu kesehatan mental.

Lalu, sebenarnya apa sihh Quarter Life Crisis. Apakah setiap orang pasti akan mengalami fase ini? Bagaimana sihh melihat Quarter Life Crisis ini sebagai sesuatu yang tidak perlu kita takuti. Mari kita coba bahas istilah Quarter Life Crisis dari perspektif lagu hits band legendaris Dewa 19 yang berjudul Hadapi Dengan Senyuman. 

Apa itu Quarter Life Crisis?

Pertama, kita harus mengerti apa istilah dari Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis atau krisis seperempat abad adalah periode saat seseorang berusia 18--30 tahun merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial.

Ada juga lho yang merasakan krisis dalam hidupnya pada usia dibawah 18 atau bahkan sudah melewati usia 30, hal itu disebabkan setiap orang mempunyai pemicunya masing-masing dalam merasakan krisis dalam hidupnya.

Dari penjelasan tersebut bisa kita pahami bahwa Quarter Life Crisis adalah sebuah fase yang umum dialami manusia dewasa. Jadi bisa dibilang, kita nihh yang memasuki usia dewasa pasti pernah merasakan yang namanya khawatir, cemas sama masalah hidup. Seperti masalah hubungan sama keluarga, teman. Belum punya rencana untuk masa depan. Pokoknya banyaklah hal-hal yang bisa bikin kita overthinking.

Hadapi Dengan Senyuman

Menurut saya lagu ini merupakan salah satu lagu yang brilliant dari Dewa 19. Secara nggak langsung lagu ini mengajarkan kita untuk bertawakal dalam menjalani hidup. Coba dengar bait pertama dari lagu ini "Hadapi dengan senyuman Semua yang terjadi biar terjadi Hadapi dengan tenang jiwa Semua kan baik-baik saja"

Diawal lagu seolah-olah Ahmad Dhani Dkk ingin menyampaikan pesan kepada kita bahwa hidup ini sejatinya akan baik-baik saja, kalau dihadapi dengan senyuman dan jiwa yang tenang. Dalem banget kan maknanya, mungkin realitanya nggak akan semudah itu. Kita perlu banyak mengalami benturan, jatuh, dan gagal. Sampai bisa mencapai level tersebut.

Lagu ini juga mengingatkan kita bahwa sebagai manusia, kita bukanlah makhluk yang bisa hidup sendiri. Kita menggantungkan harapan kepada sesuatu yang maha segalanya yaitu Tuhan. Perhatikan baik-baik lirik berikutnya "Bila ketetapan Tuhan Sudah ditetapkan Tetaplah sudah Tak ada yang bisa merubah Dan takkan bisa berubah"

Dari bait lirik ini kita mengerti bahwa dalam hidup ada yang namanya takdir. Suatu hal yang sudah ditetapkan oleh Tuhan dan tidak bisa diganggu-gugat. Perihal rezeki, jodoh dan maut semuanya sudah ditetapkan oleh Tuhan sebagai yang maha kuasa.

Lagu hadapi dengan senyuman memang benar-benar ingin menyampaikan pesan mengenai tawakal. Konsep tawakal tersirat jelas dari bait lirik "Relakanlah saja ini Bahwa semua yang terbaik Terbaik untuk kita semua Menyerahlah untuk menang"

Merelakan semua yang sudah terjadi dalam hidup serta meyakini bahwa ketetapan Tuhan adalah yang terbaik untuk kita adalah esensi dari konsep bertawakal. Segala ikhtiar dan doa yang telah kita lakukan semata-mata hanyalah suatu proses yang harus kita jalani, tetapi soal hasil akhir sepenuhnya adalah keputusan Tuhan. Cara yang paling simpel untuk kamu yang sedang merasa dalam fase Quarter Life Crisis adalah Hadapi Dengan Senyuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun