Mohon tunggu...
Hilmi Syauqi
Hilmi Syauqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berfikir dan Berkarya, Wujudkan Peradaban Dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tahun Baru : Momentum untuk Refleksi dan Perubahan

5 Januari 2025   22:25 Diperbarui: 5 Januari 2025   22:20 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun Baru : Momentum untuk Refleksi dan Perubahan

 

Pergantian tahun selalu menjadi momen yang dinantikan banyak orang. Dalam berbagai tradisi, tahun baru dirayakan dengan gegap gempita, pesta kembang api, dan berbagai acara meriah. Namun, dalam pandangan Islam, bagaimana kita seharusnya memaknai pergantian tahun? Apakah Islam memberikan perhatian khusus terhadap peristiwa ini, atau justru menekankan hal lain yang lebih mendasar?

Dalam Islam, waktu adalah salah satu anugerah terbesar dari Allah SWT. Al-Qur'an menegaskan pentingnya waktu dalam banyak ayat, salah satunya dalam Surah Al-Asr: "Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh..." (QS. Al-Asr: 1-3). Ayat ini menunjukkan bahwa waktu adalah aset yang harus dimanfaatkan dengan bijak, bukan sekadar dihitung dengan pergantian tahun atau kalender.

Pergantian tahun, baik itu tahun Masehi maupun Hijriah, seharusnya menjadi momen refleksi bagi umat Islam. Bukan tentang kemeriahan, tetapi tentang evaluasi diri. Memang islam tidak secara eksplisit melarang atau menganjurkan perayaan ini. Namun, sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk selalu mempertimbangkan aspek manfaat dan mudarat dalam setiap tindakan. Apakah perayaan tahun baru membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT, atau justru menjauhkan kita dari-Nya?

Hendaknya kita memaknai pergantian tahun sebagai kesempatan untuk memulai lembaran baru. Islam mendorong umatnya untuk senantiasa memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup. Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang paling baik adalah yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini." (HR. Bukhari).

Sebagai umat Islam, kita dapat memanfaatkan momen ini dengan memperbanyak doa dan introspeksi. Doa pergantian tahun, baik Hijriah maupun Masehi, bisa menjadi sarana untuk memohon ampunan atas kesalahan yang telah lalu dan memohon bimbingan untuk menjalani tahun yang akan datang dengan lebih baik.

Tahun baru, dalam pandangan Islam, bukanlah sekadar angka atau tradisi, tetapi sebuah pengingat akan pentingnya waktu sebagai karunia Allah SWT. Tahun baru dapat dimaknai sebagai momen refleksi, perbaikan, dan peningkatan kualitas hidup. Perayaan bukanlah inti dari pergantian tahun, melainkan bagaimana kita memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan manfaat bagi sesama.

Mari jadikan tahun baru sebagai peluang untuk berhijrah menuju kehidupan yang lebih baik, dengan semangat keimanan dan amal saleh sebagai pedoman. Dengan begitu, kita tidak hanya merayakan pergantian tahun, tetapi juga merayakan transformasi diri menuju ridha Allah SWT.

Oleh : Abid Ihsan Alfaruq

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun