Mohon tunggu...
Syaumi Saja
Syaumi Saja Mohon Tunggu... lainnya -

perempuan sederhana yang mencintai bola dan dunia menulis serta anak-anak Luar biasa seperti dia mencintai pagi dan keindahan senja....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kakinya pun Selincah Andrea Pirlo...

23 September 2013   11:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mencintai bola tak ubahnya aku mencintai dunia ku sendiri, meski kerap tak pandai mengulas tulisan bola dari segi tehnik permainan namun sedikitpun tidak menyurutkanku untuk menulis tentang dunia olah raga satu ini.

Sepak bola bukan hanya sekedar olah raga atau permainan sepak kaki dengan suatu benda yang di sebut bola, akan tetapi sepak bola juga sebuah media yang tanpa di sadari merupakan alat penyemangat dan pemberi harapan bagi dunia di mana anak-anak berkebutuhan khusus berada.

Hegar, sosok pria kecil yang aku kenal di sekolah luar biasa, keterikatanku dengan pria kecil ini terbentuk karena obrolan bola, seperti pagi ini dengan tertatih-tatih dia menghampiriku tanpa lupa memberi salam dan kecupan hangat di pipi, dengan celotehnya yang tak henti-hentinya dia menceritakan begitu senangnya dia mengetahui bahwa Tim Garuda menang di piala AFF, meski lelah masih begitu terasa namun aku menghargai semangat lelaki kecil ini.

Dengan gaya polosnya dia alirkan cerita seolah-olah dia ikut serta dalam pertandingan itu, bola buat Hegar adalah mimpi dan masa depannya, dan itu sedikitpun tidak ku pandang remeh begitu saja, di balik keterbatasan fisik yang dia miliki justru Hegar mengajarkan kepada ku apa itu sesungguhnya mimpi.

Kaki yang terseok-seok berlari mengejar bola yang menggelinding di tanah lapang halaman sekolah itu membuat Hegar begitu antusias mengejarnya, aku hanya mampu tersenyum bijak dengan perasaan penuh luap tanpa mampu sedikitpun bibir tipisku mengutarakan apapun, hanya tepuk bangga di dada.

" kakiku pun kelak akan seperti Pirlo bu guru, aku juga akan bisa memiliki pahatan kaki emas " sebuah mimpi yang terucap dari bibir lelaki yang begitu ku hormati dan ku sayangi...mimpi yang sepantasnya aku tulis dengan tinta emas dalam doa harianku, bahwa kelak mimpi itu akan terwujud dari ketulusan banyak doa.

Hegar menginspirasiku bahwa keterbatasan bukanlah suatu hambatan untuk melahirkan sebuah kesuksesan, sosok Hegar-hegar inipun juga memiliki hak untuk menjadi yang terbaik, meskipun itu untuk sebuah sepak bola.

Fenomena sepak bola yang amat luar biasa buatku, bukan hanya sekedar olah raga atau permainan umum saja akan tetapi sepak bola adalah rantai penghubung duniaku bersama pria-pria kecil di Yayasan sekolah ini, tanpa sepak bola mungkin aku tidak akan sanggup mengenal sosok Hegar...dengan kaki polionya dia tetap menunjukan bahwa keterbatasan tidak menghalanginya untuk menciptakan gol bagi klub di sekolah Luar biasanya.

" dan kelak kaki kecilmu itu akan lebih lincah dari Andrea pirlo Hegar...dan kau akan memiliki pahatan kaki emas di duniamu sendiri, hingga kami dengan kesempurnaan yang kami miliki akan berdiri bangga memiliki kehadiranmu di negeri ini ".

keterbatasan bukan hambatan buat kami namun rasa malas dan kebodohanlah sesungguhnya hambatan itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun