Mohon tunggu...
Muhamad Syaugi
Muhamad Syaugi Mohon Tunggu... -

Selama masih hidup...berarti masih punya mimpi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politisi Kelas Taman Kanak Kanak

19 Agustus 2011   02:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah berbulan-bulan berita politik di negara ini beraroma sangat tidak sedap, mulai dari Senayan sampai tingkat kelurahan. Berita tak sedap ini seringkali berurusan dengan aparat penegak hukum, yang juga menjadi bagian dari aroma tak sedap itu.

Aroma tak sedap ini mulai, kisah tertangkap karena menggunakan obat-obatan terlarang, selingkuh, menggunakan jasa wanita atau pria penghibur, memiliki pasangan simpanan, sampai kisah korupsi.

Paling menarik setiap kali menjadi gunjingan di masyarakat dan media massa, sudah terungkap bukti-bukti bahkan sudah beratribut terdakwa, masih saja tersenyum-senyum bahkan mengucapkan sumpah dengan nama Tuhan. Tak terlupakan rekan-rekan sejawat atau terdekatnya, berani mendukung dan menyatakan tak bersalah. Namun ketika media massa telah memberitakan dengan lebih gamblang dan status bersalah telah diketuk palu, maka arah angin rekan sejawat dan terdekat serentak berubah arah bahkan berujar tak kenal.

Politisi (sebagian) di negeri ini memiliki mental yang sangat buruk, rakus, tak bermoral dan berpola pikir jongkok. Kedudukan mulia sebagai abdi bangsa dan mewakili hak-hak rakyat, berdasarkan sumpah tak berbekas sama sekali di hati dan hanya menumpang desisan lisan dan kelokan lidah. (red. tidak hanya politisi, sebagian besar pejabat pemerintah dan penegak hukum)

Ini merupakan berita baru dan masih hangat, semoga bisa dijadikan contoh berharga untuk murid-murid Politisi Kelas Taman Kanak-kanak. Berita BBC tertanggal 17 Agustus 2011, Menteri Pertanian Brasil, Wagner Rossi, memutuskan mengundur diri terkait dugaan skandal korupsi yang menjeratnya. sedangkan bantahan yang disampaikan Rossi "Selama 30 hari terakhir, saya telah berusaha bertahan dari tuduhan palsu tanpa bukti itu."
(red. Tercatat berstatus dugaan skandal korupsi)

Sedangkan di negeri ini, para politisi menggunakan berita untuk saling menjatuhkan dengan tidak etis, bila terindikasi bersalah masih juga bisa tersenyum, bertahan bahkan bernyanyi. Politisi saat ini menggunakan sistem politik barbar, yang digunakan saat zaman renaissance di benua Eropa dan Jahiliyah di Jazirah Arab. Mereka ini merupakan politisi karbitan yang tidak memiliki jiwa dan semanggat politisi, bahkan tak memahami etika dan hukum dunia politik yang elegan serta bertanggung jawab.

"Politisi kelas Taman Kanak Kanak" telah berdiri lebih dari 66 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun