Mohon tunggu...
Muhamad Syaugi
Muhamad Syaugi Mohon Tunggu... -

Selama masih hidup...berarti masih punya mimpi

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghentikan Impor Pangan!!!

8 Agustus 2011   06:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:59 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_123982" align="aligncenter" width="192" caption="Menjelang Panen (H - 10 hari)"][/caption]

Kami berusaha menghentikan program dan usaha impor pangan, walau tidak mungkin seluruhnya. Impor pangan Indonesia menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Januari-Juni 2011, impor pangan yang tercatat antaralain beras, jagung, kedelai, biji gandum dan Meslin, tepung terigu, gula pasir, gula tebu, daging sejenis lembu, mentega, minyak goreng, susu, telur unggas, kelapa, kelapa sawit, lada, kopi, cengkeh, kakao,cabe kering, tembakau dengan total volume 11,33 juta ton dengan nilai US$ 5,36 miliar (cuplik: detik.com).

[caption id="attachment_123983" align="aligncenter" width="240" caption="Lahan Karawang"][/caption]

Sebagian kecil usaha yang bisa kami lakukan diharapkan dapat mengurangi impor pangan berupa, beras, jagung, kelapa sawit, kopi, cengkih, kakao, cabe. Ini merupakan target utama kami.

Langkah kami yang sederhana dengan mengajak para petani (penggarap) dan pemilik lahan, untuk mengembalikan kesuburan tanah, mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan meningkatkan hasil panen. Sedangkan pemerintah daerah, kami mengharapkan agar memiliki perencanaan tata kota yang lebih berimbang dan terencana dengan baik. Beberapa program yang telah kami lakukan dengan memberikan pelatihan dan penggunaan pupuk organik cair Bio Intra di Karawang Barat, Kuningan, Probolinggo, Lumajang, Palembang dan Mataram. Memang sebuah langkah yang sulit ditempuh, terutama sekali mengubah paradigma petani dan pemilik lahan akan penggunaan pupuk, sehingga kami perlu mendampingi dan menunjukan bukti nyata yang dihasilkan saat panen tiba. Ini pun tidak cukup, sering kali petani dan pemilik lahan masih tidak percaya, pernyataan sederhana yang muncul " Aplikasi di lahan sebelah sana, belum tentu cocok dengan lahan milik saya".

[caption id="attachment_123984" align="aligncenter" width="240" caption="Usia 30 hari"][/caption]

Kami membujuk dan mendorong para petani dan pemilik lahan untuk menggunakan pupuk organik cair Bio Intra, yang ramah lingkungan, tidak mengganggu kesehatan, mengurangi biaya operasional, meningkatkan hasil panen. Berujung pada peningkatan kesejahteraan petani.

Hasil panen di Karawang pada tanggal 2 Agustus 2011, dengan penggarap bernama Pak Enjang dan pemilik lahan bernama Pak Nandang. Dengan tanah garapan yang diaplikasikan seluas 5.000m2, mampu menghasilkan 3,8 ton gabah kering. Dimana hasil panen seberat itu, pernah dicapai sekitar 5-7 tahun yang lalu. Dalam kata lain selama kurun waktu tersebut, hasil panen kisaran 3,1 - 3,3 ton dengan luas lahan 5.000 m2. Target kami, untuk musim tanam depan hasil panen mencapai minimal 4 ton untuk luas tanah garapan 5.000 m2. Aplikasi pada tanaman Padi di Kuningan, Jawa Barat pada lahan seluas 1.000 m2 dapat meningkatkan hasil dari pola tanam konvensional yang hanya 7 kwintal (0,7 ton) menjadi 10 kwintal (1 ton). Dimuat pada harian Radar kuningan 27 Juni 2011.

[caption id="attachment_123987" align="alignleft" width="192" caption="Pemasangan umbul-umbul"][/caption] [caption id="attachment_123988" align="alignright" width="240" caption="Spanduk"][/caption]

Tanaman bawang di Probolinggo, luas tanah garapan 3.000m2 menghasilkan 2,6 ton, setelah menggunakan pupuk organik cair Bio Intra menghasilkan 3,3 ton. Tanaman Jagung, di Lumajang, hasil 1 ha menghasilkan panen 5-6 ton setelah menggunakan pupuk organik cair Bio Intra mampu mencapai 11,5 ha. Semoga langkah kecil kami bersama rekan-rekan PT. Intra Bio Fertilizer, mampu mengurangi impor pangan dan membantu petani dan pemilik lahan mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen. Semoga Indonesia kembali swasembada pangan [caption id="attachment_123989" align="alignleft" width="240" caption="Menjelang Panen"][/caption] Menjelang Panen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun