Mohon tunggu...
Muhamad Syaugi
Muhamad Syaugi Mohon Tunggu... -

Selama masih hidup...berarti masih punya mimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hahahaha... Mr. Obama

21 Oktober 2011   03:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin Libya Moammar Khadafi, tewas ditembak di kampung halamannya, Sirte, kemarin. Kematian Khadafi diumumkan Perdana Menteri transisi Libya Mahmoud Jibril. Berita ini pun disambut gembira oleh sebagaian pemimpin dunia, baik negara-negara Arab, Eropa Barat dan terutama Amerika Serikat.

Demontrasi besar dan pemberontakan di Libya, perlu dicermati secara mendalam adanya keterlibatan kepentingan politik dan ekonomi negara-negara Kapitalis. Negara-negara tersebut selalu menjadi momok bagi pemimpin negara yang kurang mendukung bahkan yang berani melawan kebijakan mereka.

Akhir dari tergulingnya Moammar Khadafi, berupa perebutan atau penguasaan eksplorasi tambang-tambang minyak oleh negara-negara Kapitalis. Sedangkan buntut dari peristiwa tersebut, siapa saja yang menjadi pimpinan negara harus mendapat restu dari "Polisi Dunia" (Amerika Serikat). Paling mengkawatirkan adalah hasil minyak hanya dirasakan oleh  warga negara Libya, berupa tetesan sebatas pelepas dahaga.

Berita tewasnya Moammar Khadafi, juga dikomentari oleh Mr. Obama. Sedikit cuplikan komentar Mr. Obama "Sepanjang dunia Arab, warga telah berjuang untuk mengklaim haknya. Anak muda sedang menyampaikan sebuah kekuatan untuk menegur pemerintahan diktator. Dan para pemimpin yang memilih menolak nasib mereka akan tidak sukses."

Komentar Mr. Obama sangat janggal, saat ini terjadi demontrasi Occupy Wall Street (menduduki Wall Street) di wilayah kekuasaannya, dimotori oleh aktivis NGO, politisi, mahasiswa, pekerja dan sebagainya. Mereka mengusung 99% sebagai orang-orang  yang tidak mentolerir ketamakan dan korupsi. Gerakan Occupy merupakan ungkapan kemarahan atas hal yang disebut sebagai ketamakan perusahan-perusahaan besar Amerika Serikat, yang terdaftar di Bursa Saham Wall Street, New York.

Dampak pergerakan Occupy, telah menjalar sampai 900 kota. Gerakan anti Kapitalis Rakus, telah mencapai Eropa dan Asia.
Di negeri (Amerika Serikat) yang mengakui kebebasan dan membagakan demokrasi, mulai menagkapi para demonstran tersebut.

Saat ini Mr. Obama melupakan, menutup mata dan telinga, bahkan bahkan pura-pura tidak tahu akan gerakan Occupy yang terinspirasi dari Tahrir Square, Mesir. Beliau tengah mentertawakan tewasnya Moammar Khadafi ditangan rakyat Libya, namun disaat yang hampir bersamaan Rakyat Amerika tengah melakukan gerakan "People Power" untuk menggulingkan para pimpinan Kapitalis.

Ini merupakan perjudian terakbar di dunia, siapa yang akan tertawa pada bagian akhir perubahan sistem ekonomi. Mr. Obama dan para pimpinan Kapitalis atau Rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun