Mohon tunggu...
Syauban Anas
Syauban Anas Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penyuka Kopi dan Musik Enak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bandung Bondowoso dari Pangkalanbun

5 Januari 2015   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:46 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminggu yang lalu hanya segelintir dari kita yang mengetahui daerah bernama Pangkalanbun. Menurut sumber dari pakde wikipedia, Pangkalanbun adalah ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat, provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Pangkalanbun merupakan bagian dari Kecamatan Arut Selatan dan aglomerasi dari beberapa wilayah kelurahan, terutama Kelurahan Mendawai, Raja, Mendawai Seberang, dan Raja Seberang. Pangkalan Bun memiliki luas wilayah 10.759 kilometer persegi dan berdasarkan sensus tahun 2010, jumlah penduduk di sana 235.274 jiwa.

Menurut perkembangannya, Pangkalanbun sebelumnya dikenal sebagai Pangkalanbuun dan merupakan pelabuhan ("pangkalan") di tepi Sungai Buun. Kota ini merupakan tempat kedudukan raja/pangeran Kerajaan Kotawaringin, setelah istana di Kotawaringin Lama ditinggalkan pada tahun 1841. Istana di Pangkalanbun biasa dikenal sebagai Istana Kuning.

Pada perkembangan moderen ini, Pangkalanbun telah menjadi hub bagi berbagai perusahaan perkebunan dan silvikultur yang banyak memiliki lahan usaha di sekitar kota ini.

Hubungan darat yang melalui kota ini adalah Jalan Trans Kalimantan, sehingga Pangkalanbun telah terhubung ke Sampit, Ketapang, dan Kota Pontianak. Akses laut bisa dilalui dengan pelabuhan di Kumai yang melayani jurusan Semarang dan Surabaya. Bandara Iskandar menjadi gerbang akses udara yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Ketapang, Sampit, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan. Per tahun 2012 ada empat perusahaan penerbangan yang melayani rute-rute ini.

Di bidang kesehatan, terdapat RSUD yang dikelola pemda Kotawaringin barat bernama RSUD Imanudin. RSUD ini adalah RSUD tipe C, jika di Probolinggo setara dengan RSUD Waluyo Jati di Kraksaan, kota kecamatan di Probolinggo. Namun sebelum tragedi air asia, jangan membandingkan fasilitas RSUD di pangkalanbun ini dengan RSUD di kraksaan, jauh.

Namun semua disulap dalam hanya 4 hari saja. Sejak penemuan jenazah korban Air Asia, pangkalanbun menjadi mendunia dan mau tidak mau, RSUD Imanudin harus menyediakan fasilitas yang bagi sebagian orang geleng-geleng kepala.

Seperti disyaratkan oleh DVI, RSUD imanudin harus menyediakan fasilitas lemari pendingin jenazah. Di sebuah kota kecil di kalimantan tengah mana ada yang jual ? Bupati tak kekurangan akal, langsung gerak cepat dan beruntung mendapat pinjaman dari salah satu perusahaan swasta di Surabaya.

Permasalahan lemari pendingin teratasi muncul lagi masalah baru. Jenazah butuh peti mati yang layak, dan kota kecil seperti pangkalanbun tidak seperti kota besar yang banyak perusahaan pembuat peti jenazah. Bupati tak kurang akal dan langsung mengerahkan warga dan juga dari instansi di pemda kotawaringin barat. Jadilah dalam sehari semalam mereka bisa membuat 167 peti jenazah, sungguh prestasi yang bahkan akan membuat bandung bondowoso iri.

Lemari pendingin selesai, peti jenazah juga sudah siap. lalu bagaimana kondisi kamar mayat di RSUD Imanudin ? tidak kekurangan akal juga, tenda tenda seperti di posko DVI surabaya didirikan dan digunakan sebagai kamar mayat darurat. Tak hanya itu beberapa instansi pemda dan swasta juga menyumbangkan tenda gratis kepada tim relawan dan juga wartawan. RSUD yang biasanya sepi, kini mendunia

Lain cerita di RSUD Imanudin lain pula cerita bandara pangkalanbun. Bandara yang sehari hari hanya didarati KalStar dan Trigana ini mendadak menjadi bandara yang super sibuk. puluhan pesawat dan helikopter setiap hari lalu lalang terbang dan mendarat di bandara ini.

Beberapa hotel dan penginapan di pangkalanbun juga kejatuhan durian runtuh dari banyaknya awak media dan juga relawan yang bertugas di pangkalanbun. Semoga saja keramaian di pangkalanbun ini tidak hanya karena adanya tragedi air asia namun selepas tragedi ini, banyak obyek wisata di pangkalan bun yang tak kalah mempesona menjadi ramai oleh kunjungan wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun