Lo sadar ga sih kalau globalisasi saat ini berpengaruh banget sama kehidupan generasi Z atau gaulnya disapa Gen Z? Sebelum masuk ke topik, kita harus tau dulu apa itu globalisasi. Jadi, globalisasi itu adalah proses pertukaran informasi, pemikiran, gaya hidup dan teknologi yang udah mendunia. Nah, kebudayaan luar kaya budaya barat dan eropa tuh udah berkembang pesat, dari mulai tren musik yang suka didenger, film yang ditonton, sampai gaya berpakaian yang mengikuti Outfit Out The Day (OOTD) ala-ala eonni korea misalnya. Fenomena ini gabisa dihindari, terkhusus oleh kita nih, sebagai Gen Z. Salah satu pengaruh globalisasi yang pasti banget kita rasain adalah menurunnya kesadaran menggunakan batik atau kain yang padahal itu menjadi ciri khas pakaiannya orang Indonesia. Namun, dengan hadirnya media sosial saat ini yang sangat digemari oleh Gen Z, akhirnya berkain bisa kita jadikan suatu tren yang sangat membanggakan.
      Tren mode menggunakan kain tradisional ini, awalnya tuh dikenal dengan istilah berkain. Menurut sebuah jurnal penelitian, tren berkain ini tuh berawal dari sebuah gerakan kampanye digital yang muncul di platform Instagram dan Tiktok yang diciptakan oleh komunitas Swara Gembira bertajuk #BerkainGembira. Fenomena berkain oleh komunitas Swaragembira dan Remaja Nusantara merupakan langkah untuk mewujudkan identitas budaya Indonesia. Postingan ini juga sukses ngedapetin jumlah likes dan comments yang lumayan banyak, bahkan di tonton hingga jutaan kali. Hal ini bisa terjadi karena beberapa look fashion yang terlihat sangat menginspirasi netizen, sehingga memicu kesadaran dan inisiatif dari para anak muda untuk ikut meramaikan tren #BerkainGembira. Melihat karakteristik lainnya yang dimiliki oleh Gen Z, yakni cenderung dipengaruhi oleh konten-konten di media sosial dalam milih brand atau produk (McKinsey, 2020) yang tanpa disadari, berkain justru jadi alternatif lain buat memilih busana harian.
      Nah sob, dari tadi lo pada udah baca dan kasus ini bisa kita kaitin sama teori sosiologi yang salah satunya itu adalah teori sosiologi perilaku. Apa sih teori sosiologi perilaku itu? Menurut skinner, teori perilaku sosiologi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku manusia yang melakukan suatu hal saat ini atau sekarang, yang dipercaya dapat memberikan dampak bagi kehidupan di masa depan. Simpelnya nih, perilaku manusia pada masa lalu itu bisa sangat berpengaruh sama apa yang bakal terjadi di masa sekarang atau masa depan. Dari masalah yang kita angkat, bisa menjadi sebuah contoh nyata, dimana di era globalisasi ini kita sama-sama tau bahwa patokan atau kiblat remaja sekarang adalah negara barat, apalagi dalam bidang fashion. Hal inilah yang akhirnya bikin remaja sekarang tuh jadi pengen terus-terusan ngikutin fashion yang kebarat-baratan. Bahkan ga jarang dari kita yang justru kurang pede kalau menggunakan kain sebagai salah satu fashion kebanggan warga Indonesia.
      Udah sampe di penghujung penjelasan nih. Dari teori yang udah kita liat tadi dan pesatnya perkembangan teknologi, justru bisa jadi salah satu emas untuk lo, gue, kita untuk memperkenalkan budaya yang kita punya ke kancah global. Gak cuma itu, dengan adanya sosial media juga kita dengan mudah bisa menginfluens anak-anak muda untuk terus melestarikan budaya Indonesia dengan cara berkain. Cara nya gimana? Ya dengan menggunakan platform sosial media yang umumnya sering di pake sama anak-anak remaja sekarang. Dengan gitu, kita bukan cuma memperkenalkan budaya kita ke negara lain, tapi kita juga bisa memperkenalkan budaya kita ke anak muda yang ada di indonesia agar budaya kita ga luntur atau bahkan hilang terbawa arus globalisasi. Semoga tren berkain bisa terus berkembang dan menjadi tren dunia ya sob!
Penulis : Syasya Nur'aini Riswandy & Daniello Rudolf Laukon
Referensi
https://www.e-journal.trisakti.ac.id/index.php/jsrr/article/view/16961/10517
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H