Tantangan sosialisasi generasi digital yang muncul akibat dominasi gadget dalam kehidupan sehari-hari mencakup berbagai aspek yang kompleks. Pengalihan fokus dari interaksi nyata yang anak-anak lebih sering berinteraksi melalui media sosial atau permainan online, yang seringkali tidak menggantikan permainan diluar ke dalam permainan tradisional untuk berinteriaksi satu sama yang lain. Yang dimana terjadinya ketergantungan pada gadget anak – anak lebih banyak menghabiskan  waktu sendirian di dalam kamar, yang mengurangi kesempatan untuk bersosialisasi secara langsung.Â
Namun itu juga mengganggu dengan psikologis anak karena keterikatan yang tinggi pada gadget bisa berkontribusi pada perasaan kesepian, depresi, atau kecemasan. Sosialisasi itu penting untuk pengembangan karakter dan empati. Tanpa pengalaman ini, anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat. Kurangnya aktivitas sosial dengan lebih banyak waktu dihabiskan di dunia digital, kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik atau kelompok, seperti olahraga atau kegiatan ekstrakurikuler, menjadi berkurang.Â
Kita harus memberikan edukasi bahwasannya permain diluar justru lebih seru dibanding di gadget yang begitu saja, oleh karena itu kita sebagai orang tau harus memberikan sportif dalam kehidupan lingkungan yang nyata lebih baik. Anak-anak sering menggunakan bahasa singkat ketika berkomunikasi melalui teks, banyak nuansa emosional dan konteks dapat hilang, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman jikalau mereka bertemu.Â
Tantangan sosialisasi generasi digital antara gadget dan kehidupan nyata memerlukan perhatian dan pemahaman dari orang tua, pendidik, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang seimbang, anak-anak dapat belajar untuk menghargai dan memanfaatkan teknologi sambil tetap terhubung dengan dunia nyata dan orang-orang di sekitar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H