Mohon tunggu...
syasaaa
syasaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang suka menjelahi pantai,membaca buku dan menonton film kolosal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Apatis! Generasi Z perlu terlibat dalam politik.

23 Desember 2024   08:14 Diperbarui: 23 Desember 2024   08:14 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jangan Apatis! Generasi Z Perlu Terlibat dalam Politik

Di era globalisasi dan digitalisasi yang serba cepat ini, Generasi Z atau Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memainkan peran penting dalam membentuk masa depan dunia. Mereka adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi canggih, akses informasi tanpa batas, dan kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, kesetaraan, dan keadilan sosial. Namun, di balik keunggulan ini, ada kekhawatiran yang mencuat bahwa sebagian Gen Z memilih untuk menjauh dari politik, menganggapnya sebagai sesuatu yang membosankan, tidak relevan, atau bahkan korup. Apatisme politik seperti ini bisa menjadi ancaman serius bagi masa depan demokrasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Gen Z untuk memahami mengapa keterlibatan mereka dalam politik begitu krusial.

Politik Menentukan Masa Depan Generasi Z

Setiap keputusan politik yang dibuat saat ini akan berdampak langsung pada masa depan Generasi Z. Kebijakan tentang pendidikan, kesehatan, pekerjaan, hingga perubahan iklim adalah isu-isu yang akan mereka hadapi di masa mendatang. Misalnya, keputusan pemerintah tentang anggaran pendidikan dapat memengaruhi akses mereka terhadap pendidikan berkualitas. Kebijakan lingkungan yang diambil hari ini akan menentukan apakah mereka akan hidup di dunia yang sehat atau di tengah krisis iklim yang parah.

Jika Gen Z memilih untuk tidak terlibat dalam politik, mereka menyerahkan keputusan-keputusan penting ini kepada generasi yang lebih tua, yang mungkin tidak selalu memahami kebutuhan dan aspirasi mereka. Dengan terlibat dalam politik, Gen Z dapat memastikan bahwa suara mereka didengar dan kebutuhan mereka dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Salah satu alasan mengapa banyak Gen Z merasa apatis terhadap politik adalah karena mereka menganggap politik hanya berkaitan dengan partai politik atau pemilu. Padahal, politik jauh lebih luas dari itu. Politik mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan cara kita mengatur masyarakat, membuat keputusan kolektif, dan mendistribusikan sumber daya.

Keterlibatan politik bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti berpartisipasi dalam kegiatan komunitas, menandatangani petisi, atau menyuarakan pendapat di media sosial tentang isu-isu yang penting bagi mereka. Dalam era digital ini, politik juga mencakup aktivisme online, di mana suara individu dapat berdampak besar jika diorganisasi dengan baik. Gen Z memiliki keunggulan dalam menggunakan teknologi untuk menciptakan perubahan sosial. Dengan memanfaatkan media sosial, mereka dapat menyebarkan kesadaran tentang isu-isu penting, memobilisasi dukungan, dan menekan para pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan.

Generasi Z Sebagai Agen Perubahan

Gen Z dikenal sebagai generasi yang peduli terhadap isu-isu sosial. Mereka vokal tentang keadilan rasial, kesetaraan gender, dan perlindungan lingkungan. Namun, kepedulian ini tidak cukup jika tidak diikuti dengan tindakan politik yang konkret. Dengan terlibat dalam politik, Gen Z dapat mengubah kepedulian mereka menjadi kebijakan yang nyata.

Misalnya, di berbagai negara, kita telah melihat bagaimana aktivisme Gen Z berhasil membawa perubahan. Greta Thunberg, seorang aktivis muda asal Swedia, adalah contoh nyata bagaimana suara seorang individu dari Gen Z dapat mengguncang dunia. Melalui kampanye iklimnya, Greta telah mendorong jutaan orang di seluruh dunia untuk memperjuangkan kebijakan yang lebih ramah lingkungan. Contoh lain adalah gerakan "March for Our Lives" di Amerika Serikat, yang dipimpin oleh para siswa sekolah menengah untuk menuntut reformasi kebijakan senjata api. Kedua contoh ini menunjukkan bahwa Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan, asalkan mereka mau terlibat secara aktif dalam politik.

Mengatasi Hambatan Keterlibatan Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun