Pertama; patriotisme. Semangat kepahlawanan adalah darah juang yang paling bergelora. Ia harus dimiliki, terutama setiap atlet Indonesia yang bertanding di 40 cabang olahraga di Asian Games 2018.
Kalau dulu, para pahlawan telah berjuang dalam memerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan, sekarang kita semua, berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan beragam prestasi positif, salah satunya yang paling dekat dan berkemungkinan besar adalah meraih medali semaksimal mungkin di Asian Games 2018.
Tidak semua perjuangan membawa nilai patriotik. Perjuangan patriotik itu adalah perjuangan yang dilakukan dengan pengabdian yang tulus demi bangsa dan Negara. Perjuangan yang hanya mengejar nama baik pribadi dan kepentingan golongan bukan perjuangan seorang pahlawan. Seorang atlet seharusnya adalah pahlawan. Karena itu, selain memiliki jiwa patriot, mereka harus pula punya rasa cinta terhadap tanah air.
Kedua; nasionalisme. Rasa cinta tanah air adalah dasar dalam setiap perjuangan seorang pahlawan. Kita semua memang berasal dari latar belakangan yang berbeda. Tapi segala perbedaan itu, harus luluh dan ditundukkan di bawah rasa nasionalisme.
Asian Games 2018 adalah salah satu arena paling strategis untuk menunjukan semangat nasionalisme, sesuai dengan tugas, peran dan kemampuan masing-masing. Kecintaan terhadap tanah air bukan berarti mengesampingkan orang-orang asing, tapi justru menjamu niat baik mereka sebaik mungkin demi kebesaran bangsa dan Negara.
Dengan semangat patriotik dan jiwa nasionalisme, kita sebgai sebuah bangsa, ada harapan besar untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi Asian Games 2018. Selain itu, kita juga akan mampu bermain sportif dan meraih hasil positif di 40 cabang olahraga yang diselenggarakan. Apalagi Jakarta dan Palembang, adalah dua kota besar yang memiliki sejarah tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Laku Spiritual Masyarakat Madura
Selain spirit kemerdekaan (semangat patriotik dan jiwa nasionalisme), terdapat pula energi positif lainnya yang bisa dijadikan bekal suksesnya banga Indonesia di Asian Games 2018. Energi bersumber dari tradisi masyarakat Madura. Sebuah kearifan lokal yang menjadi kebiasaan masyarakat pulau garam tersebut.
Mengingat Indonesia bukan hanya Negara, tapi sebuah bangsa yang besar dan kaya dengan keragaman budaya, maka sudah seyogyanya punya kearifan dalam mengeksplorasi budaya bangsa, salah satunya adalah Madura.
Mungkin, masyarakat Madura tidak punya peran khusun dalam Asian Games 2018, tapi mereka punya tradisi yang bisa "disumbangkan" sebagai salah satu suplemen energi para atlet yang akan bertanding. Tradisi ini menjadi semacam laku spiritual yang mereka lakukan sebagai upaya membuka pintu langit, meminta pertolongan yang tak kasat mata kepada sang penguasa semesta.
Bagi masyarakat Madura, anak-anak mereka yang akan pergi bertanding dalam berbagai event perlombaan, apalagi sebesar Asian Games 2018, sama dengan akan berangkat perang. Bukan hanya butuh kesiapan jasmani, tapi juga rohani. Bukan hanya harus lengkap fasilitas fisik dan material, tetapi juga psikis dan immaterial, dari yang profan sampai transendental. Diantara sekian laku spiritual tersebut adalah: