Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Surat Paji untuk Bitu

16 Januari 2025   06:12 Diperbarui: 16 Januari 2025   06:12 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat Cinta dari Paji | sumber foto: pinterest/Kaya

Surat Paji untuk Bitu

Cinta bukan sekadar kata-kata manis yang diucapkan. Ia adalah perasaan yang mendalam, tumbuh dan berkembang di dalam hati. Mungkin cintaku padamu tidak seindah surat cinta untuk Starla, tetapi cintaku padamu tulus, lahir dari keyakinan dan keikhlasan, Lillahi Ta'ala.

Setiap kata yang ku tulis adalah ungkapan dari rasa yang tak terukur. Ia mengalir seperti sungai, kadang tenang, kadang deras, tetapi selalu menuju samudera hatimu. Cinta ini, meski sederhana, adalah segenap jiwaku yang ku berikan hanya untukmu.

Cinta tidak ditulis di atas kertas, karena kertas bisa dihapus oleh waktu. Setiap goresan tinta mungkin memudar, tetapi perasaan yang tulus tidak akan pernah sirna. Cinta sejati terpatri dalam ingatan dan kenangan, tak terpengaruh oleh waktu.

Cinta juga tidak terukir di atas batu, karena batu bisa pecah. Namun, cinta yang sejati adalah yang berakar dalam hati, menguatkan kita dalam setiap ujian yang menghadang. Ia adalah kekuatan yang membuat kita bertahan, meski badai datang menerjang.

Maka, aku memilih untuk menulis namamu di hati. Di sinilah tempat yang paling aman untuk menyimpan rasa ini. Setiap detak jantungku adalah sebuah puisi, setiap hembusan nafasku adalah lagu cinta yang hanya bisa kau dengar.

Aku menulis namamu di atas kertas, tetapi akan datang masa ketika semua itu akan rapuh dan pudar. Namun, cinta yang ku tuliskan dalam hati tak akan pernah pudar, bahkan seiring bertambahnya usia. Ia akan terus bersinar, meski dalam gelap.

Aku menulis namamu di langit, berharap bintang-bintang akan menyaksikan cinta kita. Namun, hujan datang dan menghapus jejak yang kutinggalkan. Tapi percayalah, cintaku padamu lebih tinggi dari awan yang menutupi langit.

Aku tetap menulis namamu di hati, karena di sinilah tempatmu yang sebenarnya. Seiring bertambahnya usia, aku akan membawa namamu bersama jiwaku---abadi. Kita akan menjadi satu, meski fisik terpisah oleh waktu.

Setiap kenangan bersamamu adalah harta yang tak ternilai. Setiap tawa dan air mata adalah pelajaran berharga yang membentuk cinta kita. Dalam setiap detik, aku merasakan betapa berartinya dirimu dalam hidupku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun