Di lapangan hijau yang penuh noda, Â
Para pemain beraksi tanpa lelah, Â
Korupsi PT Timah, juara sejati, Â
Tiga ratus triliun, senyumnya tak pernah pudar.
Baca juga: Puisi: Hujan, Desah dan Basah
BLBI, momen yang bersejarah, Â
Seratus tiga puluh delapan triliun, Â
Dari rakyat, ia ambil segenap, Â
Sementara kita, hanya bisa terkapar.
Duta Palma, lahan yang direbut, Â
Baca juga: Puisi: Ketika Tuhan Sedang Offline
Tujuh puluh delapan triliun, sungguh tak terputus, Â
Baca juga: Kukira Script Drama, Ternyata Kisahku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!