Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kukira Script Drama, Ternyata Kisahku

29 Desember 2024   23:03 Diperbarui: 29 Desember 2024   23:03 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kukira film ataupun buku ternyata kisahku! (dok. pribadi)

Kukira Script Drama, Ternyata Kisahku

Di tahun 2024 adalah tahun yang penuh warna-warni dan drama yang berkepanjangan, bagaikan film yang terus bergulir dan berlanjut ke episode-episode terbarunya. Dalam setiap detik, menit, bahkan jam terdapat cerita yang tidak hanya menarik untuk di nikmati, tetapi juga menggugah hati untuk di nantikan. Kisahku adalah sebuah perjalanan yang mungkin terasa tidak nyata, namun sangat nyata bagiku yang seseorang diri memeluknya.

Betapa menyedihkannya hidup ketika kita terjebak dalam ilusi, rutinitas, serta isu gosip kehidupan para artis yang mungkin saja tidak berbobot itu. Berita-berita yang seharusnya tidak menjadi prioritas, justru menguasai jalan pikiran dan sebagai jalur perhatian kita. Sementara isu-isu penting tentang korupsi, HAM, kejahatan seksual, kesejahteraan, keadilan dan bahkan saat pemerintah negara sendiri menaikkan tarif pajak terabaikan sebagian dari kita.

Lebih menyedihkan lagi, ketika membahas isu negara, perhatian kita malah teralihkan ke hal-hal sepele ataupun yang remeh-temeh. Bau ketek, roti, mandi lumpur, Agus sedih, perselingkuhan selebritis, joget-joget alay dan troli menjadi pembicaraan hangat, sementara masalah yang lebih krusial didepan mata kita terabaikan. Kenapa kita lebih peduli pada hal yang subjektif? Kita lebih menomorsatukan yang hoax, ketimbang menerima fakta dan memperbaikinya.

Kira-kira kisahku sepanjang 2024 ini seperti film apa?

Jatuh cinta di tahun ini terasa seperti terjebak dalam adegan film romantis dan panas. Semua terasa indah dan penuh harapan yang membutakan, seolah tidak ada rintangan yang berarti. Namun, apakah cinta sejati sekadar mimpi belaka? Benarkah cinta sejati datang disaat yang tepat? Ataukah kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah? Sayangnya, hidup terus berjalan dan berlanjut.

Seperti dalam film dan cerita-cerita fiksi lainnya, harapan terus terbang tinggi. Jangan patah semangat. Kita berharap kebahagiaan, keberhasilan, dan cinta yang abadi sesegera mungkin merangkul kita. Namun, realita seringkali mengecewakan dan membawa kita pada patah hati yang membekas dan mendalam. Yang hilang tumbuh, yang patah berganti, itulah seni merayakan kehidupan.

Patah hati datang bagai badai yang tiba-tiba. Semuanya terasa hancur, dan kita harus belajar untuk merelakan. Seperti dalam film, kita harus menghadapi kenyataan pahit ini, meski hati kita terluka sangat parah. Merelakan adalah proses yang tidak mudah. Kita harus belajar untuk melepaskan orang-orang yang kita cintai, meskipun itu terasa menyakitkan. Proses ini merupakan bagian dari perjalanan hidup yang harus kita lalui.

Jatuh cinta seperti di film-film. Berharap seperti di film-film. Patah hati seperti di film-film. Merelakan seperti di film-film.

Setiap patah hati mengajarkan kita untuk berkembang. Meskipun sayapku patah dan terluka, ada harapan baru yang menanti. Setiap pengalaman membawa pelajaran berharga yang membentuk diri kita. Ketika tahun 2024 berakhir, harapan untuk tahun 2025 mulai tumbuh. Akankah kisahku berakhir bahagia? Pertanyaan ini terus menggelayuti pikiranku, namun aku percaya bahwa setiap akhir adalah awal yang baru.

Kisahku sedang aku tulis dalam sebuah buku, sebuah catatan perjalanan yang penuh emosi. Jika tidak ada halangan, tahun depan semua orang bisa menikmati cerita ini bersama kenangan yang tersimpan. Kehidupan ini bukan hanya tentang seberapa lama kita hidup. Namun, seberapa baik kita menjalani hidup itulah yang menjadi penentu sejati. Setiap momen berharga harus kita hargai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun