Aku mencintaimu sebanyak hujan, Â
Kau mencintaiku sesingkat senja. Â
Seperti hujan, aku jatuh cinta berkali-kali, Â
Baca juga: Puisi: Kapitalis Berjubah Religius
Seperti senja, kau jatuh cinta lalu pergi.
Apa lagi yang lebih asyik, Â
Selain menyetubuhimu lewat jalur agama? Â
Desember dan hujan adalah cara rindu Â
Baca juga: Kehidupan: Sebuah Reality Show Tanpa Script
Menguatkan bibir-bibir doa, Â
Baca juga: Puisi: Mencintaimu di Musim Pilkada
Sekuat pelukku pada sebuah nama Â
Yang selalu kujaga, yakni dirimu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!