Kevin Diks Bakarbessy, salah satu pemain yang menjadi incaran pelatih kepala timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya resmi bergabung dengan timnas. Ini adalah berita yang sangat dinantikan oleh para penggemar sepak bola Indonesia, mengingat potensi besar yang dimiliki Diks. Dengan latar belakang yang kaya, ia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi timnas.
Kevin Diks memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Ambon, Maluku. Keterikatan ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa Diks merasa terdorong untuk membela timnas Indonesia. Sejarah keluarganya dan identitas budayanya menjadi motivasi tersendiri untuk memberikan yang terbaik bagi negara asalnya.
Diks bukanlah pemain sembarangan. Ia telah berhadapan dengan sejumlah pesepakbola kelas dunia. Bersama rekan-rekannya seperti Jay Idzes, Jordi Amat, dan Maarten Paes, Diks memiliki pengalaman berharga bertanding melawan klub-klub besar Eropa. Pengalaman ini diharapkan dapat menjadi aset berharga bagi timnas Indonesia dalam menghadapi kompetisi yang lebih ketat.
Menariknya, Kevin Diks adalah satu-satunya calon pemain timnas Indonesia yang pernah meraih back-to-back juara KNVB Beker dengan dua tim yang berbeda, yaitu Vitesse pada musim 2016/17 dan Feyenoord pada musim 2017/18. Prestasi ini menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dan berkontribusi di berbagai tim.
Selain prestasi di KNVB Beker, Kevin Diks juga memiliki pengalaman bermain di kompetisi Eropa yang sangat mengesankan. Ia telah tampil sebanyak 22 kali di Liga Champions UEFA (UCL) dan 17 kali di Liga Konferensi Eropa (UECL). Pengalaman ini menjadikannya salah satu pemain paling berpengalaman dalam skuat timnas.
Diks juga menjadi satu-satunya calon pemain timnas Indonesia yang pernah meraih gelar liga di Eropa, yaitu bersama Copenhagen di Danish SuperLiga pada musim 2021/22 dan 2022/23. Keberhasilannya ini menambah daftar prestasi yang membanggakan dalam karier sepak bolanya.
Tidak hanya itu, Diks juga pernah berhadapan dengan tim-tim papan atas Eropa seperti Manchester United, Bayern Munchen, dan Manchester City. Pertandingan melawan tim-tim besar ini memberikan pengalaman berharga dan wawasan taktik yang bisa diterapkan di level internasional.
Dalam pernyataannya pada tahun 2020, Kevin Diks mengungkapkan kebanggaannya terhadap warisan leluhurnya. Ia memiliki tato Pulau Ambon di tangannya sebagai simbol dari akar budayanya. Kebanggaan ini menjadi motivasi yang kuat bagi Diks untuk berjuang membela timnas Indonesia.
Kevin Diks juga dikenal sebagai penendang penalti yang sangat handal. Ia tercatat sebagai penendang penalti tersukses di Copenhagen dengan catatan 8/8, yang berarti rekor 100%. Kemampuan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi timnas Indonesia, terutama dalam situasi-situasi krusial.
Dengan resmi bergabungnya Kevin Diks ke timnas Indonesia, proses naturalisasi pun dimulai. Diks membawa banyak pengalaman dan prestasi yang diharapkan dapat meningkatkan performa timnas. Para penggemar pun berharap dapat melihat aksinya yang mengesankan di lapangan hijau.