Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pantai, Buku dan Ketenangan

16 Agustus 2024   14:50 Diperbarui: 16 Agustus 2024   14:59 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari tenang dan rumah untuk pulang (dokpri)

Saat matahari terbenam, keindahan pantai semakin memikat hati. Warna langit bergradasi dari oranye ke ungu, menciptakan pemandangan yang memukau. Ini adalah saat yang tepat untuk menutup buku dan merenungkan apa yang telah kita baca dan alami.

Ketenangan yang diberikan oleh pantai menjadikan setiap momen berharga. Saat kita menutup halaman buku terakhir, kita merasa penuh dengan inspirasi dan kebijaksanaan baru. Apa yang kita bawa pulang dari pengalaman ini tidak hanya berupa kisah, tetapi juga kedamaian dalam jiwa.

Setiap kunjungan ke pantai membawa pengalaman yang unik. Buku yang kita pilih, suasana hati kita, dan keadaan cuaca semua berkontribusi pada pengalaman tersebut. Dengan begitu banyak variasi, tidak ada dua kunjungan yang sama.

Pantai juga memberikan peluang untuk menjelajahi jenis buku yang berbeda. Dari fiksi hingga non-fiksi, dari novel hingga biografi, semuanya bisa ditemukan dan dinikmati di bawah sinar matahari. Keterbatasan hanya ada pada pilihan kita sendiri.

Menghabiskan waktu di pantai juga memberikan rasa syukur terhadap kehidupan. Saat kita melihat ombak yang tak henti-hentinya menghantam pantai, kita diingatkan bahwa kehidupan adalah siklus. Buku-buku yang kita baca sering kali mencerminkan perjalanan tersebut, dan kita belajar untuk menghadapi arus yang ada.

Bagi banyak orang, pantai adalah tempat pelarian. Di sinilah kita bisa melepaskan beban dan menemukan kembali diri kita. Dalam heningnya, kita menemukan kekuatan untuk terus maju, dengan buku sebagai teman setia.

Di tengah keramaian, sudut pantai yang sepi juga menawarkan ketenangan yang hakiki. Terkadang, duduk sendirian dengan buku di tangan menjadi momen refleksi terbaik dalam hidup. Di mana kebisingan dunia luar tidak lagi mengganggu kedamaian batin kita.

Kesimpulannya, pantai, buku, dan ketenangan adalah kombinasi yang sempurna untuk jiwa. Mereka saling melengkapi, menciptakan pengalaman yang kaya dan mendalam. Kapan pun kita merasa terbebani, kita bisa kembali ke tempat ini---di mana laut, cerita, dan kedamaian menyatu menjadi harmoni yang abadi.

Paji Hajju 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun