MEMAHAMI ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI
Selasa (29/03/2016) Pada pertemuan ke – 2, saya mengikuti perkuliahan untuk pertama kalinya di mata kuliah antropologi karena pada waktu pertemuan pertama di mata kuliah tersebut saya tidak sempat hadir. Pada pertemuan kali ini kami membahas mengenai asas – asas dan ruang lingkup Ilmu antropologi yang di presentasikan oleh teman – teman. Disini kami membahas beberapa pembahasan yang membuat kita setidaknya mengetahui bagaimana fase – fase perkembangan ilmu antropologi tersebut, Antropologi masa kini dan berbagai pembahasan lainnya. Saya akan menguraikan sebagian kecil mengenai pembahasan asas – asas dan ruang lingkup antropologi.
A. Fase – fase perkembangan Ilmu Antropologi
1. Fase pertama (Sebelum 1800)
Kedatangan bangsa eropa barat kebenua Afrika, Asia, dan Amerika selama 4 abad (sejak akhir abad ke – 15 hingga permulaan abad ke 16) membawa pengaruh bagi berbagai suku bangsa ketiga benua tersebut.yang bersamaan dengan mulai terkumpulnya tulisan buah tangan para musafir, pelaut, pendeta penyair agama nasrani, penerjemah kitab injil, dan pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan sebagainya.
2. Fase kedua (Kira – kira pertengahan abad ke 19)
Pada permulaan abad ke 19 perhatian terhadap himpunan pengetahuan tentang masyarakat, adat istiadat dan ciri – ciri fisik bangsa – bangsa diluar. Eropa dari pihak dunia ilmiah sangat besar dengan begitu sehingga timbulnya usaha – usaha pertama dari dunia ilmiah untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan pengetahuan etnografi menjadi satu. Integrasi yang sungguh – sungguh baru timbul pada pertengahan abad ke 19. Karangan – karangan etnografi tersebut tersusun berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat. Kemudian timbul pula beberapa karangan hasil penelitian tentang sejarah penyebaran kebudayaan – kebudayaan bangsa – bangsa di muka bumi. Dengan adanya kesimpulan bahwa dalam fase kedua perkembangan ilmu antropologi memiliki tujuan yang dapat di rumuskan sebagai berikut: “mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat – tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia”
3. Fase ketiga (Permulaan Abad ke – 20)
Pada permulaan abad ke-20, sebagian Negara penjajah di eropa berhasil untuk mencapai kemantapan kekuasaannya di daerah – daerah jajahan di luar eropa. Untuk keperluan pemerintah jajahannya tersebut yang waktu itu mulai berhadapan langsung dengan bangsa – bangsa terjajah diluar eropa sehingga ilmu antropologi sebagai suatu ilmu yang justru mempelajari bangsa – bangsa di daerah – daerah di luar eropa itu, menjadi sangat penting.
Dalam fase ketiga perkembangan ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis dan tujuannya dapat dirumuskan sebagai : “ mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku – suku bangsa di luar eropa guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat kini yang kompleks”.
4. Fase keempat (sesudah kira-kira 1930)
Dalam fase keempat ini ilmu antropologi yang mengalami masa perkembangannya yang paling luas , baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari metode – metode ilmiahnya. Selain itu kita dapat melihat adanya dua perubahan di dunia:
a. Timbulnya antipasti terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia II
b. Cepat hilangnya bangsa – bangsa primitive (dalam arti bangsa-bangsa asli dan terpencil dari pengaruh kebudayaan Eropa – Amerika) yang sekitar tahun 1930 mulai hilang, dan sebuah Perang dunia II memang hampir tidak lagi di muka bumi ini.
Mengenai tujuannya, ilmu antropologi yang baru pada fase keempat ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan akademikal dan tujuan praktisnya. Tujuan akademisnya adalah mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakatnya,serta kebudayaannya. Sedangkan di dalam praktik ilmu antropologi biasanya mempelajari masyarakat suku bangsa, maka tujuan praktisnya adalah mempelajari manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu.
B. Antropologi masa kini
1. Perbedaan – perbedaan di berbagai pusat ilmiah
Mengenai keempat fase perkembangan ilmu antropologi kita perlu untuk mendapat suatu pengertian tentang tujuan dan ruang lingkupnya. Karena ilmu antropologi masih terbilang muda yakni baru berumur kira – kira satu abad saja . menyebabkan tujuan dan ruang lingkupnya masih merupakan suatu kompleks masalah yang sampai sekarang menjadi pokok perbedaan paham antara berbagai aliran yang ada dalam kalangannya sendiri. Secara kasar aliran – aliran dalam antropologi dapat digolongkan berdasarkan atas berbagai universitas di beberapa Negara tempat ilmu antropologi berkembang yaitu terutama di Amerika serikat, Eropa tengah, eropa utara, inggris, Uni soviet dan Negara – Negara yang sedang berkembang.
2. Perbedaan – perbedaan istilah
Sampai sekarang di berbagai Negara masih dipakai berbagai istilah yang perlu diterangkan dimana istilah – istilah tersebut lazim dipakai dan mengenai arti dari istilah – istilah seperti:
• Ethnography berarti “pelukisan tentang bangsa-bangsa”
• Ethnology yang berarti “ilmu bangsa-bangsa”
• Volkerkunde (volkenkunde) berarti “ilmu bangsa-bangsa”
• Kulturkunde berarti “ilmu kebudayaan”
• Anthropology berarti “ilmu tentang manusia”
C. Ilmu – ilmu bagian dari antropologi
1. Lima ilmu Bagian dari antropologi
• Paleo-antropologi yaitu ilmu bagian yang meneliti asal – usul atau terjadinya dan evolusi manusia dengan menggunakan sisa – sisa tubuh yang telah membatu (fosil-fosil manusia) tersimpan dalam lapisan – lapisan bumi yang harus di dapat oleh si peneliti dengan berbagai metode penggalian yang di gunakan.
• Antropologi fisik dalam artian khusus yaitu bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya beragam manusia dipandang dari sudut ciri – cirri tubuhnya.
• Etnolinguistik atau antropologi linguistic yaitu suatu ilmu bagian yang asal mulanya berkaitan erat dengan ilmu antropologi.
• Prehistori yaitu mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal huruf.
• Etnologi yaitu bagian ilmu yang mencoba mencapai pengertian mengenai asas – asas manusia , dengan mempelajari kebudayaan – kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa sekarang ini.
2. Spesialisasi Antropologi
Pada pengkhususan penelitian antropologi terhadap masalah – masalah praktis dalam suatu masyarakat belum lama berkembang tetapi pada suatu subilmu antropologi pembangunan masyarakat secara sadar baru di kembangkan setelah ada ilmu etnopsikologi. Walau demikian, spesialisasi antropologi lain baru berkembang dengan pesat setelah perang dunia II, dalam hubungan dengan masalah pembangunan di Negara – Negara berkembang. Timbulnya sub-subilmu antropologi spesialisasi membuka kesempatan berkembangnya profesi-profesi baru untuk para ahli antropologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H