Mohon tunggu...
Syariful Anam
Syariful Anam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menyelesaikan apa yang telah dimulai

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kontroversi TikTok dan Pasar Konvensional

26 September 2023   23:46 Diperbarui: 27 September 2023   07:26 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

TikTok merupakan platform media sosial yang semakin populer di Indonesia, banyak orang yang menggunakannya untuk tujuan kreatif dan bisnis[1]. Namun TikTok juga memiliki beberapa permasalahan di pasar atau bisnis Indonesia. Berikut beberapa pertanyaan:
Riset Pasar: Platform media sosial seperti TikTok dapat digunakan untuk riset pasar guna mempelajari perilaku, kebutuhan, dan keinginan konsumen[2]. Hal ini dapat membantu bisnis menyesuaikan produk dan layanan mereka untuk lebih memenuhi kebutuhan target pasar mereka.
Peraturan: Pemerintah Indonesia baru-baru ini memperkenalkan peraturan baru yang bertujuan untuk membatasi operasi TikTok di pasar terbesarnya[4]. Meskipun Kementerian Perdagangan telah mengklarifikasi bahwa TikTok Shop tidak dilarang di Indonesia, namun aturan bisnisnya akan diatur agar setara dengan bisnis lainnya[3]. Hal ini dapat berimplikasi pada pertumbuhan ambisi belanja online TikTok di Indonesia.
Persaingan: Munculnya shopping entertainment, sebuah konsep yang menggabungkan belanja dan hiburan, telah menciptakan peluang baru bagi perusahaan-perusahaan Indonesia [5]. Namun hal ini juga berarti para pedagang harus saling bersaing untuk menarik perhatian konsumen.
Intelijen Pemasaran: Untuk berhasil di pasar, bisnis perlu menerapkan intelijen pemasaran untuk memahami pesaing dan preferensi pasar sasaran mereka [6]. Hal ini membantu bisnis mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan.
Meski menghadapi tantangan-tantangan tersebut, TikTok tetap memberikan peluang bagi para pebisnis Indonesia. Visibilitas dan pengaruh platform ini dapat membantu bisnis memperluas basis pelanggan mereka dan meningkatkan kesadaran merek. Namun, pelaku bisnis perlu memahami dinamika pasar dan peraturan agar berhasil dalam lanskap kompetitif TikTok di Indonesia.
Sumber :
[1]https://journal.uny.ac.id/index.php/sosia/article/download/40467/pdf
[2] https://etd.umy.ac.id/1708/4/Bab%20I.pdf
[3]https://ekonomi.republika.co.id/berita/s1faqv383/jokowi-sebut-dampak-tiktok-shop-buat-umkm-hingga-pasar-anjlok
[4]https://time.com/6317395/tiktok-shop-indonesia-social-media-pembayaran-restrictions/
[5]https://newsroom.tiktok.com/in-id/studi-tiktok-dan-bcg-ungkap-konsep-shoppertainment-dapat-ciptakan-peluang-pasar-senilai-1-triliun-usd-di-asia -pasifik
[6]https://www.setneg.go.id/baca/index/ekonomi_kreatif_masa_depan_indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun