Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan asam lemak omega-3 rantai panjang yang penting untuk menurunkan resiko kesehatan mental. Berikut ini peranan omega-3 laut untuk perkembangan dan kesehatan fungsi otak.
1. Pada Perkembangan Anak Usia Dini
DHA penting untuk perkembangan sistem saraf terutama asam lemak jenis prevalent polyunsaturated fatty acid (PUFA) ini sangat umum terdapat pada sistem saraf pusat yang baik untuk proses tumbuh kembang otak. Kekurangan DHA pada bayi yang baru lahir banyak dikaitkan dengan hasil kesehatan yang buruk seperti gangguan fungsi penglihatan, penurunan kemampuan belajar, dan perubahan perilaku. DHA di awal kehidupan yang dapat diberikan melalui ASI sangat penting bagi ketajaman visual. Di umur 10 bulan pertama setelah kelahirannya sangat penting untuk memastikan kecukupan omega-3 pada tubuh. Pada masa-masa penting ini memastikan omega-3 juga diperkirakan akan berdampak pada kognisi, pembelajaran, perilaku, dan reproduksi anak tersebut.
2. Pada Penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD)
Anak-anak ADHD dan orang dewasa diketahui omega-3 rantai panjang yang  lebih rendah dalam membran sel yang berkaitan dengan masalah perilaku dan pembelajaran seperti perilaku hiperaktif-impulsif, kecemasan, amarah, dan kesulitan tidur. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan gejala ADHD diberikan tambahan suplemen omega-3 terikat fosfatidilserin dapat melengkapi asupan omega-3 dan memberikan manfaat signifikan untuk mengurangi gejala ADHD.
3. Pada Penderita Dispraksia (DCD)
Anak-anak penderita Dispraksia (DCD) atau gangguan spesifik motorik fungsi, mungkin mengalami peningkatan dalam membaca, mengeja, dan perilaku ketika diberikan tambahan omega-3 laut.
4. Pada Penderita Gangguan Spektrum Autistik (ASD)
Anak-anak dengan gangguan spektrum autistik (ASD) telah dicatat memiliki DHA dan total kadar asam lemak omega-3 plasma yang rendah. Melengkapi kebutuhan omega-3 rantai panjang pada penderita dapat membantu mengurangi gejala pasien ASD
5. Pada Gangguan Suasana Hati
Salah satu uji coba yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa suasana hati membaik setelah dilakukan suplementasi omega-3 dengan penignkatan kekuatan suasana hati dan mengurangi kemarahan, kecemasan, dan keadaan depresi.
Pasien dengan depresi memiliki tingkat omega-3 yang lebih rendah. Omega-3 baik rantai panjang EPA atau DHA sangat penting dalam fungsi otak dan dapat berkontribusi pada gangguan otak termasuk depresi. Melengkapi kebutuhan omega-3 laut dapat bermanfaat untuk perilaku, suasana hati, dan gangguan otak. Mengkonsumsi suplemen omega-3 setiap hari merupakan salah satu usaha untuk mendukung kesehatan otak dan suasana hati manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H