Mohon tunggu...
Ari Syarifudin
Ari Syarifudin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Reader,Writer book, Biker, Traveller, Web developer, twitter:@syarifudin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara Mudah Copy Paste Artikel Kompasiana ke Blog/Web Lain

13 September 2011   08:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:00 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasioner mengeluh ada yang meng-copy/paste artikelnya oleh blogger. Bagi orang awam, mungkin iya itu COPAS. Tapi bagi yang mengerti dunia Feed situs, maka itu adalah hal yang mudah untuk menyalin website orang dengan bantuan feed. Atau menggunakan fungsi Curl di PHP. Yang paling mudah adalah dengan menggunakan mesin feed(ing) yang disediakan http://feedburner.google.com

Mudah Copy Paste Artikel : Bantuan mesin Feed


Iseng-iseng saya mencoba memainkan fasilitas feed yang disediakan oleh http://feedburner.google.com untuk memparsing artikel saya di kompasiana.com ke blog (murahan) saya.  Lumayan, ada hasilnya.  Ternyata bisa memparsing feed dari kompasiana.com ke web lain saya.  Ingin contoh silakan lihat di sini  http://www.syarifudin.co.cc/2011/09/10-artikel-top.html.   Ini akan bertambah secara otomatis, sesuai jumlah artikel yang dimiliki.

Jadi prosesnya tidak copy - paste, tapi hanya menggunakan mesin feed untuk mencuil artikel untuk ditampilkan. Detail info dari cuilan halaman kompasiana bisa langsung ditampilkan di kompasiana atau ditampilkan di blog/web tersebut.  Di artikel selanjutnya akan dicoba untuk menampilkan blog yang satu halaman penuh. Semoga bisa dipraktekkan.

Kalau ada permintaan cara membuat feeding artikel kompasiana.com ke blog lain, saya akan buatkan. Jadi menunggu dulu ada yang mau dishare ilmunya.  Jadi tergantung permintaan.  Bila berminat, tinggal teriak di kotak komentar.

Thanks, hapy nice a feeding.

Artikel lain Ari Syarifudin:


  • Kompasioner: Be Creative Don’t Be Copas
    Guru kencing berdiri, Murid Kencing Tiduran.  Kira-kira pepatah itulah yang mewakili semangat COPAS {Copy/Paste}.  Banyak doktor,  guru besar, akademisi, dan dosen yang terang-terangan mengajarkan COPAS. Lihatlah ada banyak temuan plagiasi untuk mendapatkan gelar kehormatan. Ada banyak cara mendapatkan kehormatan. Salah satunya adalah tradisi COPAS.  Begitupun dengan para blogger. Nekad COPAS adalah semangat juang yang dipakai manakala otak udah keblenger untuk menuliskan
  • Ghost Quiz di Twitter: Parameter Pemenangnya antara ada dan tiada
    Pernah ikutan quiz di twitter? Pernah menang di quiz yang dadakan diadakan di twitter oleh lembaga, perusahaan atau apa saja? Pernah memikirkan kenapa bisa menang? Kenapa TIDAK MENANG?  Kalau anda ada di antara keduanya, itu namanya  Ghos Quizz.  Parameter Pemenangnya antara ada dan tiada. Saya dan mungkin lainnya merasakan euphoria yang berlebihan dalam menggunakan sosial media seperti twitter. Begitupun dengan beberapa
  • Kompas TV: TV Pelangi Atau TV Warna-Warni?
    Mencermati logo KompasTV, sepertinya mengundang rasa ingin tahu.  Amati logo KompasTV? Pasti ada nada kontroversial.  Berharap tak ada  nada-nada sumbang di warna logo KompasTV. Sekilas Logo KompasTV Biasanya, proses pembuatan logo perusahaan besar melibatkan muatan-muatan yang brilian.  Begitupun dengan Logo KompasTV.  Terkaan saya, Huruf  K kapital  yang berwarna-warni, mengambil filosofi  paduan warna tropis Indonesia.   Atau mengambil dari kekayaan warna dan
  • Kompas TV : TiVi milik kompas atau TiVi-nya Kompas
    Tadinya, saya berpikir ini  adalah televisi traveling seperti National Geographic.  Tayangannya jernih seperti HDTV. Suaranya empuk dan halus.  Tapi kok bagus sekali gambar dan narasinya. Ahh, rupanya ini Kompas TV, decak saya kagum setelah melihat SPOT iklan yang terpampang jelas menampilkan logo Kompas TV.  Tapi masih ada keraguan yang masih dalam. Saya matikan TV, karena urusan  lebaran. Saya coba berkomparasi dengan TV7
  • Perempuan Tua ‘Penunggu’ Bak Sampah
    Kulit tangannya sudah keriput.  Namun gerak ‘tarian’ tangannya masih lincah dan gesit. Wajahnya yang sudah menyusut tersorot matahari saat menaikkan sampah-sampah ke gundukan sampah yang menggunung.  Nafasnya nampak tersengal-sengal usai melempar beberapa kantong sampah yang besar. Di tengah bau sampah yang menyengat dia masih saja mencongkel tumpukan. Pas jam sembilan pagi, dia berhenti. “Kok udahan nek?” sapaku saat berpapasan hendak membuang
  • Menjadi Sukarelawan Pemantau Mudik Ramadhan
    Banyak cara dalam berbuat kebajikan di bulan ramadhan. Asal ikhlas dan ridho, pasti mudah. Caranya jadilah sukarelawan pemantau arus mudik lebaran. Cukup berbekal telepon pintar (smartphone), anda sudah bisa menjadi pemantau arus mudik lebaran. Jadi pahlawan negara mudahkan. Dengan menjadi sukarelawan pemantau mudik, anda sudah membantu pemerintah/negara melancarkan arus mudik ramadhan-lebaran. Mau? Apa yang dipantau? Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1432 H
  • Mudik Ramadhan Ditemani Jin Selga
    Dulu, saat zaman Handphone jadul masih gigit besi, perjalanan mudik sesuatu yang membosankan.  Rasanya waktu teramat panjang dan membosankan. Tambahan lagi kemacetan perjalanan yang makin jenuh.  Alhasil, petualangan mudik terasa sangat panjang.Mudik ramadhan menjadi tak fokus karena pikiran kesal dan bete membuyarkan pahala ramadhan. Kini, mudik ramadhan berbeda banegt. Rasanya nikmat dan ceria karena diiringi Jin Selga. Yang lebih seru lagi
  • Serbuan Teknologi di Wahana “Fantastique Multimedia Show” Ancol
    Decak kagum penulis sempat menyeruak di sela-sela pertunjukan Timun Emas di wahana “Fantastique Multimedia Show” Ocean Ecopark Ancol. Ada deretan teknologi anyar yang sempat dipertontonkan dalam penampilan itu. Penulis merasa belum mencicipi dan menikmati teknologi tersebut. Dalam sebuah kesempatan di tanggal 25 Agustus 2011, penulis mendapat undangan untuk menghadiri peluncuran wahana “Fantastique Multimedia Show” Ocean Ecopark Ancol Jakarta. Atas jasa Kompasiana,
  • Bertemu Muka dengan “Buto Ijo” di Ancol
    Pernah lihat dan dengar “Buto Ijo”?  Seorang yang bertubuh besar dan berwarna ijo. Beda dengan “Kolor Ijo”,  ”Buto Ijo” ini sangat luarbiasa besar dan seramnya.  Saya menemukan dan melihatnya di atas air. Benar-benar menakutkan. Penasaran, ikuti kisahnya? Seumur hidup, saya belum  pernah membayangkan akan bertemu “Buto Ijo”. Angan-angan dan imaji nakal saya ternyata tak sepadan dengan “Buto Ijo” yang saya lihat
  • Sayembara Pencari Bakat Cowok Mirip Artis Video Porno
    Karena sang pelaku menolak mengakui akan perbuatannya, kini pihak keamanan sedang membuat sayembara  “Dicari Lelaki Pelaku Video Mirip Artis”.   Beberapa management artis, even organiser, pengacara kondang dan pengamat artis Porno sudah membuatkan skenario. Intinya adalah exit strategi yang aman bagi Pelaku Bener Video Porno Mirip Artis. Berbekal selebaran siaran pers, maka menggemalah  sayembara tersebut. Pelaku kejahatan video porno siang menggelontorkan milyaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun