"Dikit-dikit Jangan Minum Obat" rasanya jargon ini benar. Keseringan minum obat memang harus diwaspadai. Bila tidak, maka kegiatan minum obat akan menyebabkan ketergantungan pada obat kimia. Â Bila untuk 1-2 hari saja mungkin tubuh masih bisa mentoleransi. Â Namun bila menjadi sebuah kegiatan ketagihan minum obat kimia, lampu merah bagi kerusakan pada alat-alat pencernaan di tubuh anda.
Minum obat kimia  secara langsung akan berhadapan dengan kegiatan fungsi ginjal dalam melakukan proses penyaringan zat yang ada dalam tubuh. Mengkonsumsi bahan obat bahan kimia akan mengganggu fungsi alami ginjal dalam proses penyaringan.  Karena obat bahan kimia bersifar keras dalam proses pencernaan, maka fungsi ginjal akan menurun seiring bertambahnya obat bahan kimia yang dikonsumsi.  Semakin lama fungsi ginjal mengalami gradasi kekuatan dan kelemahan fungsi ginjal. Akibatnya ginjal akan mengalami kerusakan.  Ujung dari penderitaan kerusakan ginjal adalah terjadinya gagal ginjal.  Maka solusi cuci darah menjadi  solusi yang menyakitkan.
- Terjadinya proses komplikasi penyakit pada tubuh. Komplikasi yang terjadi  adalah kerusakan berbagai organ secara bersamaan. ketika satu organ tidak berfungsi maka akan menyebabkan fungsi organ lain tidak lancar dan pada akhirnya mengalami kerusakan juga. Begitu seterusnya dan berulang terus menerus.
- Sistem kekebalan tubuh akan melemah, obat kimia sebenarnya adalah racun karena residunya tidak mudah hilang dari tubuh, hal ini juga berdampak pada sistem pertahanan tubuh.
- Terjadi pola resistensi bakteri, terutama pada penggunaan atibiotik yang tidak seharusnya. Hal ini bisa memicu bakteri kebal terhadap antibiotik
- Kerusakan hati, hati adalah organ penetral racun bisa terus bekerja meski mengalami kerusakan. Namun penggunaan obat kimia yang berlebihan juga bisa mempercepat kerusakan hati.
- Munculnya  varian penyakit seperti reaksi alergi yang berlebihan. Pada beberapa kasus penggunaan obat kimia jangka panjang mampu menimbulkan reaksi alergi atau hipersensitivitas. Lucunya penderita tidak memiliki riwayat alergi sama sekali lalu tiba - tiba muncul.
- Efek kerusakan lain yaitu masalah pada syaraf seperti mati rasa, stroke. Salah satu efek paling parah pada gangguan saraf ini adalah kegagalan sumsum tulang belakang memproduksi sel darah merah.
Metode Kerokan sebagai solusi anti konsumsi obat-obat kimia
Menurut Wikipedia kerokan  adalah sebuah terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin dengan metode menggaruk sambil menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alat pengerok, yang selanjutnya menyebabkan guratan merah atau lecet pada kulit. Pengobatan tradisional ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya yang digunakan untuk menggosok bagian punggung.Â
Selain benda tumpul tadi, pengobatan kerokan ini juga menggunakan cairan licin seperti minyak telon, minyak olive, minyak kelapa, atau lotion. Cairan licin ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok. Tindakan ini akan "mengeluarkaan angin" dari dalam tubuh dengan menghangatkan permukaan kuliat sehingga peredaran darah meningkat dan menjadi lancar.Â
Manfaat Kerokan
Ada banyak pengalaman dan cerita yang beredar bahwa manfaat kerokan memang luar biasa. Â Terapi kerokan merupakan solusi medis ringan biaya, merakyat, dan mudah dilakukan. Â Dari keampuhan kerokan, manfaat kerokan menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Solo (UNS), Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo,dr, PAK, MM, M.Kes sangatlah banyak. Â Manfaat yang terbesar yaitu :
1. Â Kerokan dapat membuat badan merasa lebih nyaman
Pada saat badan terasa tidak enak atau masuk angin, kerokan dapat membantu mengeluarkan hormon endorfin. Endorfin merupakan sejenis morfin alami dalam tubuh yang pada saat dikeluarkan badan akan merasa lebih segar.