Hari sabtu 22 Desember 2012 tepat hari ulang tahun Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) ke-52. Sebuah perserikatan diilhami oleh hasil perjuangan para Pahlawan WanitaIndonesia yang ikut serta menegakkan kemerdekaanIndonesia dan usaha para pendahulu untuk meraih kemajuan bagi kaum wanita.
Terlepas dari perjuangan bunda Kartini yang membela hak wanita secara utuh sehingga menghasilkan gender atau persamaan hak asasi antara laki-laki dan perempuan, wanita memiliki andil yang begitu berat sejatinya untuk Indonesia. Upaya serta usaha yang diberikan oleh para wanita merupakan edukasi yang apik untuk diambil hikmahnya.
Mulanya Asisten 3 personel KasadKolonel Dr. Sumarno menyampaikan gagasannya tentang penggunaan tenagamiliter wanita untuk bidang-bidang penugasan tertentu yang membutuhkan ketelitian, ketekunan, kesabaran, dan sifat-sifat keibuan yang menjadi kodrat wanita untuk lebih mencapai afiliasi organisasi pada tahun1959. Surat Keputusan Pangad No.1056/12/1960 tanggal 21 Desember1960 dikeluarkan sebagai realisasi pembentukan Kowad, kemudian lahirlah Corps Wanita Angkatan Darat.
Pada hakikatnya Kowad disahkan pada tanggal 21 Desember akan tetapi selebrasi dan peringatannya jatuh pada tanggal 22 Desember. Tanggal yang ditetapkan sebagai peringatan ulang tahun Kowad 22 Desember 1938 sebagai maksud bebarengan dengan dilangsungkannyaKongres Wanita Pertama yang dikenal Hari Ibu. Hari Ibu adalah kehormatan bagi ibuIndonesia sebagai ibu keluarga, ibu masyarakat dan ibu bangsa, maka lahirnya Kowad diharapkan sebagai kebanggaan kaum ibu.
Cermin Bersih Kowad
Kowad yang lahir dengan harapan sebagai kebanggaan bangsa serta kaum ibu memiliki pengembanan amanah yang cukup berat, di sisi lain peserta Kowad harus berdikari menghadapi problematika privasi dan selebihnya adalah pengabdian terhadap nusa dan bangsa. Ini tidak menghalangi para wanita yang terafiliasi pada perserikatan Korps Wanita Angkatan Darat melakukan tindakan atheis kecil atau putus asa.
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) juga memiliki motto “Bukan mawar penghias taman tetapi melati pagar bangsa.” Motto tersebut menyimpan makna bahwa Kowad tidak berfungsi sebagai penghias lingkungan kerja tetapi merupakan prajurit wanita yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bersih hati, jujur, mempunyai sikap kemandirian yang tinggi, bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kodrat kewanitaannya serta penuh pengabdian terhadap Negara, Nusa dan Bangsa Indonesia.
Sebagai implikasi lanjutan misalnya, pada peringatan HUT Kowad ke-51 para wanita angkatan darat ini bersilaturrahmi ke panti asuhan. Di samping sebagai wujud eksisnya Kowad dan memperingati HUT Kowad sekaligus memberikan sumbangsihnya beberapa aspek antusias seperti materi dan non-materi. Ihwal tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap anak-anak yang sudah tidak mempunyai orangtuanya lagi. Dalam kesempatan tersebut Pakor Kowad Mayor Chb Alsieh mengorientasikan sedikit tentang Kowad agar generasi-generasi muda mengetahui bahwa TNI juga ada wanita, sama sepeti halnya Polri.
Adalah kebajikan yang baik dan bijaksana manakala seorang wanita bersedia membela serta mengabdikan diri pada Negara atau cinta pada Negara. Peran lain seorang wanita di balik layar Korps Wanita Angkatan Darat merupakan ibu yang patut untuk menjadi suri tauladan yang benar karena tindakan yang dilakukan murni karena dukungan kepada Negara dan muncul dari nurani yang terdidik.
Eksistensi jamaknya wanita yang berafiliasi pada kesatuan yang utuh angkatan darat merupakan refleksi kecintaan terhadap persaudaraan dan kenegaraan. Refreksi inilah yang menjadi tumpuan utama sehingga menjadikan wanita-wanita tegar beritifak mencurahkan tenaga, waktu serta pikiran untuk bangsa dan Negara.
Wanita yang identik lemah lembut, berpedulian tinggi, dan memiliki pengertian serta tingkat kedewasaan yang mapan merupakan wujud apiknya perempuan. Manakala wanita-wanita berkonsensus dan memutuskan untuk mengabdi pada Negara, maka penghargaan yang gemilang dan tinggi haruslah diberikan kepada mereka.
Tanggung jawab serta amanah yang diemban tidak mengurangi eksisnya kaum adam yang menjadi pilar utama kebangkitan pengamanan Negara. Memang jika ditinjau dari segi tenaga dan waktu wanita memiliki kekurangan dan kelemahan daripada lelaki akan tetapi kaum hawa lebih memiliki hati nurani yang tulus yang menimbulkan ketelitian yang cermat sehingga mereka tidak salah jika lahir untuk membantu keamanan Negara.
"Walaupun militer tetap wanita, walaupun wanita tetap militer. Tak lekang akan panas, tak lapuk akan hujan." Merupakan semboyan Kowad yang gigih dan pemberani. Meskipun mereka tergolong dan tersusun atas kolaborasi perempuan yang berkeinginan tinggi serta kesempatan yang mendukung akan tetapi tak ada usangnya semangat juang berkurang.
Akhirnya, inilah yang dapat dipetik dari munculnya hari Korps Wanita Angkatan Darat. Pembela dan pengabdi Negara yang selalu tegar, terdiri dari golongan wanita, berkecimpung tak diambang-ambang pintu saja. Betapa berdosanya jika dengan kehadiran hari Korps Wanita Angkatan Darat kaum hawa tidak memberikan respon positif atau melakukan perevitalisasian serta pengaktualisasian terhadap jiwa-jiwa hawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H