Mohon tunggu...
Syarif Perdana Putra
Syarif Perdana Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate at Institut Bisnis Nusantara

Content Writer Enthusiast | Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan dan Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan |

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

7 Hal yang Sering Disalahartikan Mengenai Penggunaan Dana Darurat, Penting Kamu Catat!

28 November 2024   08:30 Diperbarui: 29 November 2024   15:04 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar, kumpulan uang US Dollar yang digulung, Sumber : https://www.pexels.com/@Pixabay

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak menghitung dengan benar jumlah ideal yang harus disisihkan untuk dana darurat. Beberapa orang merasa cukup dengan menyimpan sejumlah uang tanpa mempertimbangkan kebutuhan spesifik mereka. Padahal, jumlah dana darurat yang ideal bergantung pada pengeluaran bulanan dan situasi pribadi masing-masing individu.

Sebagai panduan umum, para ahli keuangan menyarankan agar dana darurat setidaknya mencakup 3-6 bulan biaya hidup. Namun, untuk keluarga dengan anak-anak atau mereka yang bekerja di sektor yang rentan terhadap ketidakpastian ekonomi, jumlah ini bisa ditingkatkan menjadi 9-12 bulan biaya hidup. 

Sayangnya, banyak yang tidak memahami pentingnya perhitungan ini sehingga dana yang tersedia sering kali tidak mencukupi saat dibutuhkan.

Langkah pertama untuk menghindari kesalahan ini adalah mencatat semua pengeluaran bulanan secara rinci. Setelah itu, kalikan jumlah pengeluaran bulanan dengan jumlah bulan yang dirasa aman sesuai situasi finansialmu. Dengan begitu, kamu akan memiliki gambaran yang jelas tentang berapa banyak yang perlu disisihkan untuk dana darurat.

3. Menggunakan Dana Darurat untuk Hal-Hal yang Tidak Mendesak

Salah satu penyebab utama mengapa dana darurat sering tidak tersedia saat dibutuhkan adalah penggunaannya untuk kebutuhan yang sebenarnya tidak mendesak. Contohnya, menggunakan dana darurat untuk membayar tiket liburan, membeli pakaian mahal, atau memenuhi gaya hidup konsumtif. Kesalahan seperti ini sering kali terjadi karena kurangnya disiplin dalam mengelola uang. 

Dana darurat seharusnya hanya digunakan untuk situasi yang benar-benar genting, seperti kehilangan pekerjaan, biaya pengobatan tak terduga, atau perbaikan rumah yang mendesak. 

Jika dana ini terus digunakan untuk hal-hal yang tidak penting, maka fungsinya sebagai penopang finansial saat krisis akan hilang. Untuk mengatasi kebiasaan ini, buatlah daftar situasi yang menurutmu layak untuk menggunakan dana darurat. 

Selain itu, pastikan untuk selalu mempertimbangkan alternatif lain sebelum mengambil uang dari dana ini. Misalnya, jika menghadapi pengeluaran mendadak, coba cari solusi seperti pinjaman tanpa bunga atau mengatur ulang anggaran sebelum memutuskan menggunakan dana darurat.

4. Mengabaikan Likuiditas Dana Darurat

Kesalahan berikutnya adalah menyimpan dana darurat di tempat yang tidak likuid atau sulit diakses. Misalnya, ada yang menginvestasikan dana darurat dalam bentuk saham atau properti. 

Meskipun langkah ini dapat memberikan keuntungan jangka panjang, namun tidak sesuai dengan tujuan utama dana darurat, yaitu memberikan akses cepat saat dibutuhkan. Dana darurat harus mudah dicairkan kapan saja tanpa risiko kerugian besar. 

Menyimpannya di tempat yang tidak likuid dapat menghambatmu saat menghadapi situasi mendesak. Selain itu, jika harus menjual aset seperti saham atau properti di saat pasar sedang buruk, kamu mungkin akan mengalami kerugian signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun